Calon tunggal belum tentu menang, masyarakat diminta gunakan hak pilih

0

Jakarta, Pelita.Online – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, banyak masyarakat enggan mengikuti pilkada ketika hanya terdapat satu pasangan calon kepala daerah. Kurangnya minat masyarakat untuk memberikan suaranya juga disebabkan karena banyak yang pesimis dan berpikir bahwa calon tunggal sudah pasti akan memenangi pilkada.

“Selama ini, dari hasil kami turun lapangan, mereka jadi enggan menggunakan hak pilih karena tidak tersedia banyak alternatif,” ujar Titi di Jakarta, Kamis (18/1).

“Padahal belum tentu. Memang kita tidak punya alternatif calon, tapi kita masih bisa membuat perbedaan,” imbuh Titi.

Menurut Titi, sikap masyarakat terkait calon tunggal sebenarnya karena mereka belum paham adanya kotak kosong atau kolom kosong yang dapat dicoblos dan merupakan suara sah mereka.

“Jadi meskipun calon tunggal, bukan berarti tidak ada kompetisi di pilkada. Tetap ada kompetisi, yakni melawan kotak kosong. Calon tunggal tidak otomatis menang,” ujar dia.

Titi berharap semakin banyak masyarakat yang mengetahui fungsi kolom kosong dalam surat suara, sehingga angka partisipasi pilkada di daerah tinggi.

“Jangan kemudian hak pilih kita hilang, karena tidak mau datang, hanya karena calonnya tunggal,” pungkas dia.

 

merdeka.com

LEAVE A REPLY