Cegah Tanah Longsor, Doni Monardo Ajak Masyarakat Menanam Pohon di Kemiringan

0

Pelita.online – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo berharap kejadian tanah longsor, seperti yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tidak terulang. Menurut Doni, ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada kawasan dengan kemiringan, salah satunya adalah dengan menanam pohon.

Doni pun mengajak masyarakat untuk menanam pohon di kawasan dengan kemiringan. Menurutnya, sayuran yang ditanam pada lahan dengan kemiringan justru memicu kondisi tanah tidak kuat menahan erusi. Curah hujan tinggi akan menyebabkan tanah mudah longsor. Oleh karena itu, Doni yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 itu menekankan untuk menanam pohon di kemiringan.

“Menanam pohon di kemiringan adalah kewajiban. Karena, kalau bukan pohon tetapi sayuran, tanah itu tidak kuat menahan erosi. Curah hujan tinggi akan mudah longsor,” ujar Doni saat meninjau lokasi tanah longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang, Minggu (10/1/2021).

Doni juga mengatakan, kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal, sehingga masyarakat jangan menebang pohon. Fungsi pohon sangat baik dalam mencegah bencana tanah longsor.

“Apabila pohon ditebang, dua atau tiga tahun kemudian akar akan membusuk. Akibat akar busuk dan curah hujan tinggi, air akan masuk disela-sela akar yang mengakibatkan tanah menjadi labil. Tanah labil dengan kemiringan tertentu akan mudah longsor. Pengetahuan tentang ini belum banyak dimiliki oleh masyarakat kita,” kata Doni.

Saat di lokasi tanah longsor, Doni melihat pohon sukun dan aren yang masih berdiri kokoh. Menurutnya, pilihan jenis tanaman yang mempunyai akar kuat, seperti pohon sukun dan pohon aren, akan membantu kekuatan struktur tanah. Doni menyampaikan BNPB akan membantu dalam penyediaan jenis tanaman yang memiliki akar kuat untuk pada tanah di kawasan longsor.

Terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi, Doni menyampaikan bahwa beberapa minggu terakhir ini pemerintah pusat lewat BMKG dan didukung BNPB telah sering sekali mengingatkan seluruh kawasan untuk memperhatikan dan mencermati informasi-informasi yang dikeluarkan BMKG, terkait cuaca ekstrem.

Ia meminta pemerintah daerah untuk mengantisipasi secara serius dan saling mengingatkan semua pihak di tingkat daerah, terutama untuk Kawasan dengan kemiringan lebih dari 30 derajat. “Berdasarkan data yang dimiliki BNPB, hampir setiap tahun wilayah Jawa Barat ini terdampak tanah longsor,” tambahnya.

Pada Jumat (8/1/2021) BNPB telah meminta BPBD di tingkat provinsi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya banjir dan longsor, khususnya di masa puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY