Pelita.online – Pemerintah Filipina menandatangani kesepakatan untuk mengamankan 30 juta dosis vaksin Covid-19 Covovax dari Serum Institute of India (SII). Demikian dikatakan mitra lokal SII, Faberco Life Sciences Inc pada Minggu (10/1/20201).
Faberco Life Sciences Inc mengatakan, perjanjian tersebut ditandatangani oleh mantan jenderal militer yang bertanggung jawab pada strategi Filipina memerangi virus corona, Carlito Galvez pada Sabtu (9/11/2021).
Departemen Kesehatan Filipina belum mengeluarkan pernyataannya. Sementara Galvez tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque dalam tweet mengatakan pihaknya sedang dalam tahap akhir kesepakatan dengan berbagai produsen untuk memvaksinasi setidaknya 60-70% dari populasi. Namun dia tidak memberikan rincian vaksin lebih lanjut.
Faberco Life Sciences Inc mengungkapkan, SII bermitra dengan Novavax Inc asal Amerika Serikat (AS) untuk pengembangan Covovax, yang dalam uji coba tahap ketiga. Covovax diharapkan bisa disetujui oleh regulator internasional. Vaksin Covovax akan tersedia di Filipina pada kuartal ketiga 2021 dan akan disuntikan pada 15 juta warga yang rentan dan miskin.
Carlito Galvez mengatakan Filipina sedang bernegosiasi dengan tujuh produsen vaksin untuk mendapatkan setidaknya 148 juta dosis Covid-19. Pasokan ini untuk menginokulasi hampir dua pertiga populasinya pada 2021.
Manila berharap dapat mencapai kesepakatan serupa dengan Moderna, AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, Sinovac, dan Gamaleya Institute pada bulan ini.
Saat ini ada tiga vaksin dalam proses otorisasi penggunaan darurat di Filipina yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Gamaleya Rusia.
Dengan total infeksi Covid-19 sebanyak 487.690 dan kematian mencapai 9.405, Filipina memiliki jumlah kasus dan kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
Sumber: Reuters