Pelita.Online, Paris – Majalah Satir Perancis Charlie Hebdo telah bergabung dengan kampanye kebencian yang dilancarkan oleh politisi dan kalangan media terhadap Pemimpin Serikat Mahasiswa di Universitas Sorbonne Paris, Maryam Pougetoux, yang muncul di televisi dengan mengenakan jilbab.
Majalah ini menerbitkan kartun provokatif yang menggambarkan Pougetoux sebagai monyet yang mengenakan jilbab dengan judul “mereka memilih saya untuk mengepalai UNEF” (Persatuan Pelajar Nasional Prancis).
Karikatur ini menjadi yang terbaru dalam sejarah panjang majalah tentang pelecehan terhadap Islam dan Muslim. Charlie Hebdo pernah memuat kartun penghinaan terhadap Nabi Muhammad, sehingga membuat kantor majalah itu mengalami serangan oleh elemen Muslim.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb, memicu kontroversi ketika dia mengkritik pakaian Pougetoux saat gadis 19 tahun itu muncul di televisi Prancis. Ia menyebut bahwa para pemuda Muslim berencana untuk memerangi budaya Perancis.
Pougetoux muncul dalam sebuah film dokumenter di televisi Prancis yang membahas protes mahasiswa atas reformasi pendidikan yang diusulkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Sementara itu, Pougetoux mengatakan jilbabnya tidak ada hubungannya dengan politik dan berasal dari iman pribadi.
Kiblat.net
