Danjyo Hiyoji Olah Batik Mukomuko: Flowy, Santun, dan Kekinian

0

pelita.online – Wastra batik nusantara memang banyak jenisnya. Bukan hanya dari Pulau Jawa, wastra batik juga ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, bahkan Bengkulu.
Hal inilah yang coba diperkenalkan oleh Danjyo Hiyoji di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang digelar selama tiga hari, yakni 19-21 Oktober. Danjyo yang berkolaborasi dengan Tengku Nurliyana Habsjah Sapuan membawa batik khas kabupaten Mukomuko dari Provinsi Bengkulu ke Runway JMFW tahun ini.

“Kami ingin memperkenalkan batik khas Mukomuko, dengan menyasar GenZ, anak muda. Karena kami pikir kalau ingin mempertahankan budaya, yang muda-muda ini yang harus kita sasar,” kata Dana Maulana, desainer Danjyo Hijoyi saat ditemui CNNIndonesia.com di lokasi JMFW, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (19/10).

Danjyo mengolah kain batik Mukomuko menjadi koleksi yang segar, berjiwa muda, namun sopan.

Mengambil tema Bencoolen, koleksi ini secara keseluruhan terinspirasi dari Kabupaten Mukomuko dan Kota Bengkulu. Oleh karenanya, mereka menggabungkan ikon  Mukomuko dengan ada juga bunga raflesia yang jadi ikon Kota Bengkulu dalam helaian batiknya.

“Semua yang ditampilkan juga lebih fresh karena sasaran kami anak muda. Jadi busananya bukan yang fit body tapi lebih longgar dan daily outfit, lebih santai,” kata Danjyo.

Koleksi ‘Bencoolen’ ini juga banyak menggunakan bahan-bahan seperti katun dan katun rayon dengan motif batik, linen, dan campuran katun bertekstur. Semua ini bisa memberikan rasa nyaman dan ringan pada pemakainya.

Sejalan dengan koleksi khas Danjyo Hiyoji lainnya yang bervolume, kerut, dan layer, koleksi Bencoolen juga masih memiliki benang merah yang menampilkan gaya khasnya. Sentuhan modern, segar, dan muda juga tampilkan melalui tampilan layer yang sangat khas dari label ini. Selain itu, penambahan detail payet pada kerah dan bagian badan juga mempercantik setiap helai pakaian pada koleksi ini.

Styling bertumpuk dengan kemeja putih berlengan balon dan kerah lebar dipadukan dengan tanktop strap heart neck style kuning pucat dengan kerut di belakangnya. Di bagian bawahnya dipadukan dengan celana batik loose berpipa lebar yang flowy. Penutup kepala berwarna senada pun ditambahkan untuk memberikan kesan modest di dalamnya.

Untuk gaya yang lebih formal, Dana membuat dress panjang dengan model serut di bagian kiri dan kanan untuk memberikan kesan feminin. Tambahan beads di beberapa bagian di depannya menambah kesal formal.

Penggunaan kain yang ringan membuat koleksi ini terlihat flowy dan sejuk saat dipakai di udara panas seperti saat ini.

“Jadi selain karena kami ini orang asli Bengkulu, kami juga ingin batik dari Mukomuko bisa lebih terkenal. Makanya pemilihan lebih ke daily wear yang bukan terlalu formal. Bisa dipakai anak muda di kondisi apapun,” kata dia.

Dalam pembuatannya, Danjyo Hiyoji menggandeng perajin Tengku Nurliyana Habsjah untuk memproduksi kain batik khas Mukomuko tersebut. Hanya saja waktu yang sempit membuat mereka harus puas untuk mengolah kain batik cap, bukan tulis.
Dalam waktu 1,5 bulan pengerjaan, keduanya menghadirkan delapan look busana.

Buat label ini, mengolah batik Mukomuko bukan cuma soal kolaborasi, lebih dari itu, niat terbesar adalah memperkenalkan buatan tangan para perajin di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu melalui batik khasnya yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya.

Batik Mukomuko dibuat dengan motif ikon-ikon kabupaten Mukomuko. Mulai dari pohon palem yang berayun di sepanjang pantai hingga ikan dan kerang yang menjadi bahan dasar untuk makanan tradisional, sampai rumah adatnya yang dikenal sebagai Putri Beni Alam. Semua motif ini dipadukan dengan ikon utama Bengkulu, bunga Rafflesia.

“Bahkan di helai kainnya ada juga wadah sirih, lambang tradisi Sekapur Sirih yang menandakan adat istiadat yang tak lekang oleh waktu dari masyarakat Mukomuko,” kata dia.

Palet warna pada koleksi ini kata Danjyou juga menampilkan warna-warna alam yg dinamis. Semua warna ini melambangkan kehidupan masyarakat di sana.

Mulai dari warna biru, cokelat, orange hingga hijau. Semua warna ini mencerminkan langit, bumi, dan lanskap yang mendefinisikan wilayah yang memesona dari Mukomuko.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY