Demokrat: Poros Ketiga Belum Mati, Masih Ada Peluang

0
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berbincang dengan Sekjen Hinca Pandjaitan (kanan) jelang memimpin rapat darurat DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (3/1). Rapat berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pelita.Online – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, poros ketiga Pilpres 2019 belum mati. Dia berkeyakinan ini masih ada peluang.

“Belum mati sama sekali. Bahkan ini jadi menu baru,” ucap Hinca di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Dia menuturkan, koalisi yang ada sekarang belum permanen. Semuanya bisa saja berubah. Menurut Hinca, semua yang akan terjadi adalah politik detik-detik terakhir. Bahkan, menurutnya penetapan capres juga belum selesai.

“Semua tersedot di RI 2 (Wapres), seolah-olah R 1 (Presiden) sudah selesai. Belum, kapten kapal sudah ada, tapi dermaga belum ada. Nasdem misalnya, Jokowi presidenku Nasdem Partaiku. Emang KPU mau terima? Jadi masih ada perdebatan seru. Jadi bergantung di Pilkada ini, termasuk Demokrat,” kata Hinca Panjaitan.

Menurut dia, ini bisa terlihat bagaimana Jokowi dan Prabowo masih belum mengumumkan siapa Cawapres. Karena saling mengintip.

“Jadi ini saling sandera. Jika ini tak ditemukan bentuknya yang sempurna, maka pilihan ketiga. Karena pilihan ketiga stoknya banyak. Contoh Demokrat 10,1%, sudah 50%. Kalau dia ke atas dengan Gerindra itu cukup berdua, kalau ke bawah harus bertiga,” tutur Hinca Panjaitan.

Buka Peluang dengan Jokowi atau Prabowo

Partai Demokrat sendiri membuka peluang untuk bergabung dengan Joko Widodo atau Jokowi atau merapat bersama Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

“Kalau ada dua pangeran, satu namanya Prabowo, satu namanya Jokowi, dia mencari pasangan. Nah, Demokrat menjadi gadis cantik itu. Bisa ke sana, bisa ke sini,” ucap Hinca.

Dia punya beberapa catatan. Di antaranya, jika ada yang mengajak, maka pengalaman Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dalam menangani negara harus menjadi menu utama berdialog.

“Jadi kalau misalnya ketemu siapa pun. Bukan sekedar sebut nama, tapi apa yang mau kita kerjakan ke depan, apa programnya. Nah setelah kami keliling tadi masyarakat pun minta 10 program SBY. Karena itu kami dorong tinggal perbaiki sedikit berjalan,” jelas Hinca.

Liputan6.com

LEAVE A REPLY