‘Dilan 1991’ Makin Greget

0
Foto: Dok. Max Pictures

Pelita.Online, Jakarta – Kisah ini dimulai begitu Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) resmi pacaran. Sore setelah peristiwa Dilan disidang guru-guru akibat menghajar Anhar (Giulio Parengkuan). Musababnya, Anhar, yang tak lain teman Dilan satu geng motor, menampar Milea.

Anhar dan Dilan diskors sekolah. Selama diskors, Anhar tak tampak lagi batang hidungnya. Dilan masih ke sekolah, hanya sampai gerbang untuk mengantar Milea, terus ke kantin Bi Eem (Tike Priatnakusumah). Saat istirahat atau pulang sekolah, kawan-kawan Dilan akan bergabung dengannya di kantin.

Keesokannya, Milea mendapat kabar Dilan dikeroyok di kantin Bi Eem. Dilan tidak tahu siapa mereka. “Agen CIA,” begitu jawab Dilan ke Milea.

'Dilan 1991' Makin GregetFoto: Dok. Max Pictures

 

Belakangan diketahui, pengeroyok adalah abang Anhar, Endi, dan kawan-kawan, yang melancarkan aksi balasan karena Anhar dihajar Dilan. Milea, yang mencium gelagat Dilan akan balik membalas, memperingatkan pacarnya itu untuk tidak menyerang. Dia cemas jika terjadi hal buruk pada Dilan.

Sementara itu seorang sepupu bapak Milea, tante Anis (Maudy Koesnaedi) bersama puteranya, Yugo (Jerome Kurnia) pindah ke Bandung setelah enam tahun tinggal di Belgia. Saat ibu dan anak ini datang bertandang, Yugo langsung suka Milea. Pun Ibu (Happy Salma) dan tante Anis juga ada gelagat menjodohkan keduanya. Ketika bersalaman, Yugo hampir saja mencium pipi Milea, kalau tidak cepat-cepat Milea menarik tubuhnya.

'Dilan 1991' Makin GregetFoto: Dok. Max Pictures

Kedatangan Yugo berikutnya bersamaan dengan Milea mendapat telepon dari Piyan (Omara Esteghlal) yang mengabarkan Dilan sudah berkumpul bersama geng motor di minimarket Trina, hendak menyerang Endi. Diantar Yugo, Milea buru-buru ke minimarket itu.

Di hadapan Dilan, Milea kembali memperingatkan Dilan untuk tidak menyerang. Namun peringatan kali ini lebih berat karena ditambahi ancaman, “Ikuti mauku, jangan ‘nyerang! Atau, kita putus!”

‘Dilan 1991’ adalah adaptasi novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 (2015) karya Pidi Baiq, bagian dari trilogi Dilan. Dua lainnya adalah Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (2014) dan Milea: Suara dari Dilan (2016).

Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 sudah difilmkan dengan judul ‘Dilan 1990’ yang dirilis pada Januari 2018. Film ini mendapat sukses besar dengan menyedot 6,3 juta penonton, jumlah yang hanya dapat dikalahkan ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss part 1’ (2016) dengan 6,8 juta penonton yang hingga saat ini masih sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Tak beda dengan prekuelnya, alur cerita ‘Dilan 1991’ dibuat sama seperti novel, juga dialognya, sehingga tidak ditemukan kejutan-kejutan yang berarti. ‘Dilan 1991’ bukan lagi tentang gombalan-gombalan Dilan ke Milea, melainkan bagaimana remaja sejoli ini menghadapi konflik demi konflik. Bahkan konflik-konflik itu berekskalasi seiring waktu.

'Dilan 1991' Makin GregetFoto: Dok. Max Pictures

Geng Dilan dan geng Milea hanya dapat porsi sedikit. Anhar malah hanya kilas balik, diambil dari adegan ‘Dilan 1990’. Berkurangnya porsi teman-teman Dilan dan Milea digantikan dengan masuknya karakter ayah Dilan, Letnan Ical (Bucek Depp) yang sedang pulang ke Bandung dari tempat tugasnya di Karawang; serta tante Anis dan Yugo; berikut interaksi mereka dalam hubungan Dilan dan Milea.

Juga Ence Bagus yang berperan sebagai pak Dedy, guru Bahasa Indonesia yang jatuh cinta pada Milea; serta TJ atau Ruth Permatasari, penyiar radio yang memerankan ibunda Anhar. Keduanya berhasil mencuri perhatian penonton walau porsi adegannya sedikit. Lugunya dapet, ngeselin-nya juga dapet.

Jika dibandingkan ‘Dilan 1990’, sekuel ini lebih intens. Ekspresi gembira, bahagia, marah, cemburu, khawatir, kecewa, dan sedih terasa lebih dalam, diramu apik oleh sutradara Fajar Bustomi dan Pidi Baiq. Itu menjadi peluang Iqbaal menggali dan memaksimalkan kemampuan aktingnya. Dan benar saja, akting Iqbaal di film ini jauh lebih matang.

'Dilan 1991' Makin GregetFoto: Dok. Max Pictures

Intensitas itu makin dikompori oleh original soundtrack (OST)-nya yang tetap bikin galau. Selain lagu baru ‘Berpisa’h serta ‘Aku dan Angin’, OST ‘Dilan 1990’ masih terdengar di seri ini, antara lain ‘Dulu Kita Masih Remaja’.

Tinggal kita tunggu, apakah ‘Dilan 1991’ bakal menyamai, atau bahkan menyalip, sukses prekuelnya. Sambil berharap semoga film lanjutannya, Milea yang diadaptasi dari novel Milea: Suara dari Dilan, akan sama gregetnya.
Detik.com

LEAVE A REPLY