Dirancang Arsitek GBK, Mattoanging Akan Dibuat Jadi Ikon Baru Makassar

0

Pelita.online – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah telah mempublikasikan desain rencana renovasi Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar. Desain tersebut dibuat oleh Gregorius Antar Awal atau biasa disapa Yori Antar, seorang arsitek yang banyak mengerjakan proyek pemerintah salah satunya renovasi Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

“Kami sudah banyak mengerjakan proyek-proyek bersama pemerintah, jadi dengan PU (Kementerian PUPR), Kementerian Perhubungan. Apalagi dengan PU, dulu Pak Basuki (Menteri PUPR) memerintahkan saya supaya program pembangunan infrastruktur itu jadinya tidak hanya beton, tapi mempunyai nilai lokal, dan menjadi nilai tambah aan itu bisa menjadi destinasi wisata. Hanya menambah sedikit beton itu bisa jadi indah, bisa jadi destinasi wisata,” ujar Yori kepada detikcom, Rabu (12/12/2019).

Desain Mattoanging yang baru terinspirasi dari kapal pinisi, kain tenun Bugis, dan logo PSM Makassar. Tipologi bentuk kapal pinisi yang membesar ke atas diimplemetasikan ke prinsip dasar bangunan stadion yang akan dibangun setinggi gedung 5 lantai.

“Jadi kita rancangin stadion dengan standar internasional (standar FIFA dan AFC), dengan tribun 2 tingkat, bangunannya sendiri kurang lebih setinggi bangunan 5 lantai,” katanya.

Stadion ini dirancang untuk menampung 30.000 penonton, dimana setiap penonton akan duduk di satu bangku.Stadion ini dirancang untuk menampung 30.000 penonton, dimana setiap penonton akan duduk di satu bangku. Foto: Dok. Istimewa

Yori menjelaskan 2 tingkat tribun di Mattoanging nantinya terdiri dari tempat untuk penonton VIP di tribun lantai 2 tepatnya di sebelah timur stadion, dan 4 kelas tribun yang terdapat di lantai 1 dan 2. Stadion ini dirancang untuk menampung 30.000 penonton, dimana setiap penonton akan duduk di satu bangku.

“Kalau lihat (tempat duduk penonton) Stadion Mattoanging yang sekarang itu sebetulnya layaknya bangku-bangku panjang. Ini nanti akan diubah jadi standar internasional, satu orang satu bangku,” ucapnya.

Tak hanya itu, ruang ganti dan bench untuk pemain juga akan dibuat sesuai standar yang telah ditetapkan FIFA dan AFC. “Kita rancang untuk bisa dipakai kompetisi internasional,” paparnya.

Kawasan Stadion Mattoanging akan di renovasi di atas lahan seluas 7,5 hektar, dimana luas bangunan stadion 1,5 hektar dan luas lapangan 1,6 hektar. Yori ingin agar Mattoanging tidak saja menjadi tempat untuk menyaksikan pertandingan sepakbola, tapi juga dapat menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai aktivitas. Untuk itu, kawasan Mattoanging akan terbagi menjadi 2 zona, yakni untuk arena olahraga dan ruang terbuka hijau.

“Jadi kami punya konsep bahwa Indonesia ini kan negara 2 musim, dimana aktivitasnya yang paling kuat ya aktifitas outdor, jadi bukannya ada di dalam bangunan seperti yang sekarang banyak aktivitas malah ada di dalam mall,” imbuhnya.

Di zona ruang terbuka hijau akan terdapat lahan parkir, taman, hingga kolam. Layaknya GBK hari ini, Mattoanging baru diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman bagi warga untuk joging hingga bersantai.

“Itu koridor dilebarin bisa buat senam, buat kuliner, buat nobar, dan banyak bisa dipakai buat tempat kegiatan. Dan kurang lebih nanti di Mattoanging ada tamannya, ada tempat duduknya, ada buat joging track dan sebagainya,” jelasnya.

 Di zona ruang terbuka hijau akan terdapat lahan parkir, taman, hingga kolam.  Di zona ruang terbuka hijau akan terdapat lahan parkir, taman, hingga kolam. Foto: Dok. Istimewa

“Jadi seperti kami mendesain GBK, koridor saya lebarkan 3 kali, nah ketika koridor dilebarkan 3 kali akan menjadi ruang publik. Tadinya buat jalan orang sekarang malah banyak sekali aktivitas publik di tempatkan di situ,” imbuhnya.

Mulai dari jalan yang ada di area stadion hingga bangunan stadion akan dipasangkan ornamen dari tenun bugis dan warna yang diambil dari logo PSM.

“Yang jelas kalau kita lihat dari gambarnya kita ambil dari logonya PSM Makassar itu, karena ada gambar pinisi, ada warna merah, warna kuning, warna hitam, warna putih. Itu warna-warna yang akan kita pakai. Ornamen tenun Bugis bisa di koridornya menjelang masuk stadion, di jalannya, di motifnya dan sebagainya,” katanya.

Menurut Yori, desain renovasi Mattoanging yang dibuatnya itu membutuhkan biaya sekitar Rp 600 hingga Rp 800 miliar. Gubernur Nurdin juga menyebutkan jika pembangunan stadion ini diestimasikan sekitar Rp 700 miliar, dimana Pemprov akan memulai pembangunan dengan dana Rp 200 miliar dari APBD.

“Pak Gubernur tertarik dengan stadion yang kami buat dengan standar internasional ini. Desain itu waktu kita sampaikan ke Pak Gubernur dia langsung setuju. Tentunya desain itu masih harus dikembangkan lagi, difinishing lagi dan sebagainya. Desain yang kita buat itu mungkin sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 800 miliar,” kata Yori.

Yori mengungkapkan, struktur bangunan Mattoanging yang ada saat ini akan diuji lebih dahulu untuk menentukan apakah bisa dipakai untuk mengembangkan pembangunan stadion, ataukah membangun struktur yang baru.

“Struktur yang bisa kita pakai akan kita pakai. Nanti harus diuji struktur dulu, tentunya kita harus membuat struktur yang jauh lebih kuat karena bangunannya bertingkat. Dan nanti kan tribunnya dibangun keliling,” pungkasnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY