Facebook Hapus Akun Anonim China Ganggu Pemilu AS

0

Pelita.online – Facebook kembali melakukan sidak akun-akun menjelang pemilu AS digelar November 2020. Hasilnya perusahaan media sosial itu berhasil mendeteksi akun-akun anonim yang menghiasi jejaring sosial mereka.

Salah satu akun anonim yang menarik perhatian asal China. Fb menyatakan telah menghapus akun palsu dari China yang berusaha mengganggu situasi politik di Asia dan Amerika Serikat. Tindakan itu sebagai bagian dari perang melawan jaringan sosial yang tidak sesuai dengan ketentuan kebijakan perusahaan.

Facebook tidak mengaitkan akun palsu itu dengan pemerintah China. Namun, hasil penyelidikan menemukan akun palsu itu dibuat oleh individu yang berbasis di provinsi Fujian, China.

Melansir AFP Rabu (29/), Facebook menghapus 155 akun, 11 Halaman, 9 Grup, dan 6 akun Instagram karena melanggar kebijakan.

Kepala kebijakan keamanan Facebook Nathaniel Gleicher mengatakan tindakan yang dilakukan olah akun palsu dari China itu tidak hanya ditujukan untuk AS, melainkan juga untuk Filipina dan Asia Tenggara secara lebih luas.

Dalam unggahannya, akun dari China itu secara khusus berkomentar tentang aktivitas angkatan laut dan kapal perang AS di Laut Cina Selatan. Jaringan yang telah aktif sejak 2018 itu juga mulai memposting konten yang terkait dengan Presiden AS Donal Trump dan calon presiden Demokrat Joe Biden.

“Para aktor ini hampir tidak memposting apa pun, sepertinya membangun opini,” kata Gleicher.

Dalam beraksi, akun palsu itu menggunakan perangkat lunak jaringan virtual pribadi untuk menyebunyikan lokasi. Mereka juga menyamar sebagai penduduk setempat di tempat yang mereka targetkan.

Melansir SCMP, Facebook juga menghapus jaringan kedua yang beraksi di Filipina. Akun-akun itu memposting dalam bahasa Filipina dan Inggris tentang berita dan peristiwa lokal termasuk politik dalam negeri, kegiatan militer melawan terorisme, RUU anti-terorisme yang tertunda, kritik terhadap komunisme, aktivis pemuda, dan oposisi.

Akun palsu China di AS memiliki lebih sedikit pengikut. Sedangkan untuk di Filipina sudah diikuti 133 ribu orang dan sekitar 61 ribu orang telah bergabung.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY