Filipina Restui Penggunaan Vaksin Sinovac, Bukan untuk Nakes

0

Pelita.online – Filipina telah menyetujui penggunaanvaksin Covid-19 buatan SinovacBiotech, CoronaVac untuk penggunaan darurat. Namun Filipina memastikan vaksin Sinovac tidak akan diberikan pada tenaga kesehatan karena tingkat efikasinya yang rendah.

Badan Makanan dan Obat-obatan (FDA) Filipina pada Senin (22/2) merilis data uji klinis tahap akhir vaksin Sinovac yang menunjukkan tingkat efikasi rendah saat disuntikkan ke tenaga medis yang terpapar Covid-19.

“Menurut para ahli kami, vaksin (Sinovac) bukanlah vaksin terbaik untuk mereka,” kata Kepala FDA Filipina, Rolando Enrique Domingo seperti mengutip Reuters.
Hasil uji klinis yang dilakukan Filipina menunjukkan, efikasi vaksin Sinovac terhadap nakes yang terinfeksi lebih rendah dibandingkan dengan orang sehat berusia 18 hingga 50 tahun.

Enrique mengutip data efikasi vaksin Sinovac yang dirilis Brasil, Indonesia, dan Turki. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis hasil efikasi vaksin corona di Indonesia mencapai 65,3 persen.

Sedangkan Brasil mencatat angka efikasi vaksin Sinovac lebih rendah yakni 50,4 persen yang melibatkan 12.500 relawan.

Berbeda dengan Turki yang mencatat hasil ui klinis Vaksin Sinovac mencapai 91 persen yang hanya melibatkan 752 relawan.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac merupakan kandidat ketiga yang mengantongi persetujuan darurat untuk digunakan di Filipina.

Rencananya, tahap pertama sumbangan pengiriman 600 ribu dosis vaksin CoronaVac yang akan tiba di Filipina pada Selasa (23/2). Namun rencana itu harus ditunda lantaran belum ada izin otorisasi dari pemerintah Filipina.

Selain CoronaVac, Filipina juga mengandalkan 117 ribu dosis vaksin buatan Pfizer yang diamankan melalui skema COVAC. Hingga saat ini, negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi kedua di Asia Tenggara belum memulai kampanye vaksinasi massal.

Data statistik mencatat hingga saat ini Filipina memiliki 561.169 kasus Covid dengan 12.088 kematian.

LEAVE A REPLY