Gubernur BI Bicara Strategi Bersama Majukan Ekonomi RI

0

Pelita.online – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bicara soal strategi bersama-sama memajukan perekonomian Indonesia. Menurutnya, tren perekonomian masa kini ditunjukkan oleh lima hal.

“Pertama, diminishing globalization, dimana tendensi perdagangan dan investasi global mengarah kepada inward looking. Kedua, looking for new source of economic growth. Ketiga, volatilitas arus modal asing. Keempat, financial services dari non-bank dan kelima millennial as labor force and customer,” jelas Perry dalam keterangannya, Minggu (3/11/2019).

Hal itu dikatakan saat menjadi Keynote Speaker di Seminar Nasional dengan tema ‘Rebooting Business Mindset Towards VUCA World. Seminar ini digelar oleh
Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) dalam rangka pelepasan Alumni Sarjana Bisnis, Magister Manajemen Bisnis, dan Doktor Manajemen Bisnis Periode 2019.

Selanjutnya menurut Perry, untuk bisa stay relevant, maka ada tiga hal yang perlu dilakukan.

“Pertama, we have to be adaptive and responsive. Kedua, we have to synergy dan ketiga we have to be innovative,” tuturnya.

Menjadi adaptif dan responsif ditunjukkan melakukan transformasi kebijakan/strategi. Dahulu BI fokus menjaga stabilitas nilai rupiah dengan mengandalkan suku bunga, kini fokus BI bukan hanya stabilitas nilai tukar melainkan juga bagaimana BI bisa berkontribusi nyata dalam perekonomian nasional dengan financing.

Lebih lanjut Perry memaparkan Transformasi organisasi. BI membuat unit-unit kerja untuk mendorong perekonomian nasional, membangun cluster-cluster ekonomi, organisasi proses kerja, digitalisasi ekonomi, mengembangkan human resource melalui corporate university dan memberikan award dan reward.

Menjalankan sinergi ditunjukkan dengan mulai terbuka untuk bekerja sama demi pembangunan ekonomi, demi mencapai cita-cita Indonesia menjadi negara berekonomi tinggi di tahun 2045. Untuk itu, BI bersinergi dengan pemerintah, OJK, lembaga finansial untuk membangun kawasan ekonomi, pembiayaan infrasturktur dan menentukan kebijakan perpajakan.

“Menjadi inovatif ditunjukkan dengan penciptaan inovasi, dimana BI melakukan inovasi sistem keuangan untuk mensinergikan pembiayaan digital dan memberdayakan mahasiswa di kampus-kampus sebagai penggerak masa depan keungan Indonesia,” ungkapnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi RI Prof Bambang Brodjonegoro. Bambang menekankan pentingnya sektor pertanian karena sebagian besar masyarakat bekerja di bidang pertanian. Bambang berharap IPB tetap setia dengan ruhnya dalam pertanian. Bambang juga bangga dengan inovasi yang membantu petani untuk makin sejahtera.

“BPS menunjukkan ketika salah satu sektor pertanian rendah, artinya semakin sedikit orang mau bekerja di sektor pertanian karena itu perlu peningkatan produktivitas pertanian untuk mendorong peningkatan pendapatan petani. Kita perlu teknologi tepat guna untuk menjawab masalah nyata di masyarakat, terutama masalah kemiskinan, ketimpangan ekonomi dan pengangguran di kelangan petani dan nelayan,” tuturnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY