Gus Ipul: Pendamping PKH bagian alat negara yang harus netral dalam tugasnya

0

Jawa Timur, Pelita.Online – Kehadiran Mantan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa dalam acara rapat koordinasi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), di salah satu Villa di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur kemarin mengundang keprihatinan wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti pesta demokrasi yang benar dan baik. “Kita itu harus sama-sama menghormati dan menghargai. Tentu kita berharap teman-teman (pelaksana PKH) itu paham posisinya masing-masing,” kata Gus Ipul usai salat gerhana bulan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (31/1) malam.

Menurut dia, semua aparatur Pegawai Negeri Sipil itu harus netral. Termasuk alat negara, dalam melaksanakan tugas juga harus netral. “Jangan sampai dinodai. Kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa kampanye dengan cara yang baik dan benar,” kata mantan Ketua Umum GP Ansor.

Gus Ipul juga berharap kepada semua elemen masyarakat agar berdemokrasi dengan benar. Apalagi pilgub ini prosesnya masih berjalan panjang. Karena itu, Gus Ipul minta masyarakat untuk saling mengawasi pelaksanaan pilkada Jatim.

“Kalau melanggar, bisa kena sanksi. Dan yang rugi kita. Maka dari itu saya berharap, kejadian kemarin (rapat koordinasi pelaksana PKH) bisa diambil pelajaran, terutama kepada pendamping PKH untuk sama-sama menjaga pesta demokrasi, ” katanya.

Diinformasikan pada Selasa (30/1) pelaksana pendamping PKH melakukan rapat koordinasi di Mojokerto. Acara pelaksana program Kementerian Sosial RI ini ternyata dihadiri Khofifah Indar Parawansa, mantan menteri sosial yang juga calon gubernur Jawa Timur dari Partai Demokrat.

Bahkan, Ketua Umum PP Muslimat NU itu dihadiahi gelar kehormatan sebagai ‘Ibu PKH’. Penghargaan itu diberikan karena program tersebut dinilai salah satu program berhasil mengentaskan kemiskinan.

 

merdeka.com

LEAVE A REPLY