Harga Jahe dan Kunyit di Depok Ikut Naik akibat Virus Korona

0

Pelita.online – Virus Korona menyebabkan banyak warga resah. Semua cara dilakukan warga untuk menangkal virus korona.

Salah satunya, dengan menggunakan empon-empon untuk membuat jamu. Akibatnya, harga jahe, temulawak, hingga kunyit di Depok, Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan drastis.

Kenaikan rata-rata antara Rp5.000-6.000. Jahe yang awalnya Rp40.000 per kilogram menjadi Rp46.000 per kilogram.

Selain itu, temulawak yang tadinya Rp14.000 per kilogram jadi Rp20.000 per kilogram. Salah satu pedagang di Pasar Pancoran Mas, Merry, mengatakan kenaikan terjadi sejak beberapa hari lalu.

“Sudah naik akibat korona,” katanya, Rabu (4/3/2020).

Sebelumnya, Eksperimen mengenai manfaat empon-empon untuk menangkal virus korona ini dilakukan di Laboratorium Professor Nidom Foundation atau PNF yang terletak di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan, Minggu petang (1/3/2020).

Jahe di Pasar Pancoran Mas Depok, Rabu (4/3/2020) (Foto: iNews/Iyung Rizky)
Jahe di Pasar Pancoran Mas Depok, Rabu (4/3/2020) (Foto: iNews/Iyung Rizky)

Penelitian manfaat empon-empon dipimpin Ketua Tim Riset Corona Virus dan Formulasi Vaksin PNF sekaligus Guru Besar Biomolekuler Universitas Airlangga Surabaya, Profesor Chairul Anwar atau CA Nidom.

Sebagai media penelitian, di laboratorium yang dibangun tiga tahun lalu ini telah tersedia 30 ekor ferret, hewan mamalia. Ada tiga formulasi yang dilakukan peneliti untuk mengetahui infeksi virus korona. Pertama dengan menginjeksikan ramuan empon-empon ke ferret secara terus-menerus. Kedua, menginjeksi virus ganas selevel korona, lalu beberapa saat setelahnya ferret disuntik virus.

Formula terakhir, menyuntikkan empon-empon dan virus secara bersamaan ke dalam tubuh ferret. Masa inkubasi formulasi ini efektif dalam jangka waktu maksimal 18 hari.

Dalam eksperimen beberapa hari sebelumnya, eksperimen ini terbukti ampuh menetralisasi virus ganas ketika peneliti melakukan diagnosa ferret. Antivirus ini tidak hanya mudah dan ekonomis, tapi juga dapat dilakukan oleh warga secara sederhana.

Profesor CA Nidom mengklaim antivirus yang dihasilkan nantinya siap diuji coba. Produk itu siap diedarkan ke publik bila mendapat izin dari pemerintah.

CA Nidom juga berharap antivirus corona yang ditemukan oleh peneliti ini mampu memberikan rasa tenang kepada warga yang panik dengan wabah virus korona. Selain nilainya murah dan bahan mudah didapat di pasar-pasar, antivirus ini juga bisa dipraktikkan secara sederhana oleh masyarakat.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY