Harga Mahal, Petani Bawang Putih di Batang Untung Besar

0

Pelita.online – Petani bawang putih di Kabupaten Batang panen raya. Mereka kini menanggung keuntungan berlipat akibat tingginya harga komoditas tersebut di pasaran.

Di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Batang, harga bawang putih sudah mencapai Rp55.000-60.000 per kilogram (kg).

Sejumlah petani mengaku untung banyak dengan naiknya harga bawang putih. “Alhamdulllah saat panen harga sedang bagus sehingga kami bisa untung,” kata Slamet, petani bawang, Selasa (11/2/2020).

Kabid Tanaman Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Budi Setiawan mengatakan, Kabupaten Batang memiliki sekitar 275 hektare tanaman bawang putih dan saat ini sedang panen raya.

“Di Kabupaten Batang komuditas tanaman bawang putih memiliki luasan 275 hektare yang di tanam pada tahun 2019, ” kata Budi Setiawan.

Tanaman tersebut diproyeksikan sebagai benih untuk swasembada pangan tahun 2021.  “Tanaman bawang putih memasuki masa panen panen di bulan-bulan ini sampai April 2020, sebenarnya bisa menolong kenaikan harga, tetapi kita masih menunggu intruksi apakah bisa untuk konsumsi dengan adanya kenaikan harga,” kata Budi Setiawan.

Di tahun 2020 luasan tanaman bawang putih ada penambahan sebanyak 200 hektare dan dimungkinkan panen tahun 2021. Sesuai instruksi Kementerian Pertanian baru bisa untuk konsumsi.

“Komuditas tanaman bawang putih sebagian besar di Kecamatan Bawang, Kecamatan Tebak ada 10 hektare di Desa Gerbang, Kecamatan Baso ada 22 hektare,” ujarnya.

Dia mengatakan, Dinas Pangan Dan Pertanian Kabupaten Batang menargetkan per hektare tanaman bawang putih mampu menghasilkan tujuh ton melebihi target Kementerian Pertanian yakni, enam ton per hektare.

“Target bisa kita penuhi lanjut Budi Setiawan, andai saja tidak ada tidak terkena penyakit dan tidak ada hujan badai,” ucapnya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, daerahnya diproyeksikan sebagai sentra tanaman bawang putih. “Semoga dengan terus menambah lahan tanaman bawang putih ini, ke depan pemerintah bisa mampu swasembada pangan, khusus bawang putih,” katanya.

Dia juga berharap kepada kepada petani Batang terutama daerah dataran tinggi seperti Bawang, Tebak dan Blado.

“Kecamatan Bawang memiliki succes history dalam tanaman bawang putih, oleh karena itu harus ada regenerasi petani yang melanjutkan suksesnya,” kata Bupati Wihaji.

Apalagi, lanjut Bupati, stok dan kebutuhan bawang putih di Indonesia sangat kurang, sehingga sangat tergantung sekali pada impor.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY