Harga Rempah-rempah di Surabaya Naik 100 Persen

0

Pelita.online – Harga empon-empon atau rempah-rempah di pasaran di Surabaya, Jawa Timur, naik hingga lebih dari 100 persen. Kenaikan harga dikarenakan komoditas tersebut tengah diburu warga yang percaya mampu mencegah penularan virus corona.

Kenaikan harga rempah-rempah terpantau saat Satgas Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan inspeksi mendadak (sidak) persediaan bahan pangan di Pasar Keputran, Surabaya, Kamis (5/3) malam.

Dari pemantauan tersebut, harga jahe merah yang semula dipatok Rp40 ribu per kg melonjak menjadi Rp80 ribu per kg.

“Kemudian, sereh sekarang Rp15 ribu per kg dari Rp5.000. Temulawak juga naik jadi Rp20 ribu per kg dari biasanya Rp7.000,” ujar Halimah, pedagang di Pasar Keputran. Halimah mengaku tak tahu penyebab kenaikan harga rempah-rempah tersebut. Yang pasti, harga melonjak sejak 1-2 pekan terakhir.

Namun demikian, satgas pangan menilai kenaikan harga tersebut cukup normal. Harga beberapa jenis rempah yang melonjak pun dikarenakan ketersediaan yang terbatas dan distribusinya yang belum masuk ke pasar.

“Bahan beberapa ada kenaikan, lainnya terkendali,” tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko usai sidak.

Ia juga membenarkan beberapa jenis rempah, terutama jahe, naik harganya karena meluasnya wabah virus corona di Indonesia. Di samping permintaan pasar memang sedang tinggi.

“Iya (bermanfaat untuk menangkal corona), ada pandangan ini mampu meningkatkan imunitas tubuh, maka menjadi favorit,” ucap Trunoyudo.

Meski begitu, menurut dia, sejauh ini belum ada kondisi panic buying di pasar tradisional Surabaya. Satgas pangan juga mengaku tidak menemukan dugaan penimbunan bahan pokok maupun empon-empon.

“Di pasar itu stok bukan menimbun. Artinya stok rempah, sayur dan buah cukup tersedia. Secara kondusif ketersediaan pangan di Surabaya terkendali,” imbuh dia.

Sementara itu, Kakanwil IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dendi Rahmat mengatakan kenaikan harga empon-empon di pasar Surabaya masih dalam tahap wajar.

Konsumen dan pedagang diharapkan lebih bijak dalam menjual dan membeli bahan makanan dan rempah sesuai dengan kebutuhan. Ia yakin stok di Jawa Timur akan tetap terjaga dan stabil.

“Kami yakin Jatim sebagai provinsi yang surplus di berbagai komoditas, masih sangat kuat persediaannya sampai Lebaran,” pungkasnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY