Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto yang merupakan Ketua Umum Partai Berkarya melakukan kunjungannya ke Desa Jambu Dua, Purbalingga. Kunjungan HMP tersebut dalam rangka acara panen raya. HMP hadir bersama kedua kakaknya, yakni Siti Hardijanti Rukmana atau akrab disapa Tutut Soeharto dan Bambang Trihadmojo. Saat melangsungkan kegiatan panen raya di desa tersebut, HMP juga turut didampingi oleh putranya Dharma Mangkuluhur.
Dalam kegiatan panen tersebut, Dharma ikut turun ke sawah untuk memotong dan memetik padi bersama-sama. Sungguh ini dapat menjadi sebuah momen kekuatan besar unyuk melangsungkan perjuangan tinggi trilogi pembangunan dengan turunnya generasi muda. Hal ini tentu menjadi poin penting dan membawa pengaruh positif untuk milenial Berkarya. Nantinya ke depan diharapkan para milenial Berkarya dapat termotivasi untuk dapat terjun langsung bersama para petani, maupun peternak.
Sementara itu, HMP juga mengungkapkan bahwa acara hari ini bisa menjadi saksi hidup, bagaimana dari mulai penanaman sampe dengan panen. HMP meminta para petani untuk tidak meragukan penanaman padi dengan menggunakan pupuk bregadium. Tak hanya padi, tetapi juga buah pisang dan buah lainnya. Dengan penggunaan pupuk tersebut hasil panen bisa dipanen lebih awal dan produksinya lebih banyak. Tak lupa, HMP juga meminta kepada para petani untuk dapat menyampaikan hasil panen ini kepada anggota petani lainnya, dan mengajak untuk menggunakan pupuk tersebut. Karena hal ini dapat menjadi solusi yang lebih baik.
“Bisa menjadi saksi hidup, dari mulai penanaman sampai dengan panen hari ini. Jadi kalau masih ada yang meragukan silahkan bertanya pada petani,mulai penanaman dari awal sampai panen hari ini. Tak hanya padi, tetapi selain itu bisa buah pisang akan jadi subur, gendut-gendut, atau bisa dipanen lebih awal dan produksinya lebih banyak. Hasil panen raya hari ini, tidak segan-segan untuk menyampaikan anggotanya untuk menggunakan pupuk ini. Kita cari solusi yang lebih baik. Kita harus cari solusi dan bukti bukan hanya janji-janji,” terang HMP.
Tak hanya itu, HMP juga mengatakan bahwa selain pertanian kita juga bisa megembangkan dari hal peternakan. Karena dari peternakan, selain dagingnya, kotorannya pun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kandang yang baik. Sebelum menjadi pupuk kandang, kotorannya bisa dijadikan biogas. Biogas tersebut dapat digunakan untuk dapur ibu-ibu rumah tangga dan pengeringan/oven untuk penjemuran padi para petani. Jadi, dengan biaya yang relatif murah, tetapi bisa memberikan nilai tambah untuk petani.
“Kita ingin meningkatkan apa yang telah dilakukan oleh masyarakat di desa ini termasuk peternakan, selain berternak mendapatkan dagingnya diharapkan kotoran dari ternak itu sendiri menjadi pupuk kandang yang baik. Kelebihanya adalah sebelum jadi pupuk kandang bisa dijadikan biogas. Biogas itu bisa dimanfaatkan selain untuk dapur ibu-ibu rumah tangga, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk pengeringan/oven. Ini yang bisa dimanfaatkan agar petani tidak tergantung penjemuran di jalan-jalan. Jadi, itu hal positif yang biayanya relatif murah, tetapi bisa memberikan nilai tambah untuk petani-petani.”jelas HMP.
Selain itu, dalam hal pemasaran hasil penen, HMP menyebutkan bahwa dirinya telah menjalin kemitraan pangan. Dimana para pembeli dapat membeli berapapun hasil produksi petani. Hal inipun dapat menjadi solusi bagi petani untuk memasarkan hasil pertanian. Terlebih lagi, HMP juga memiliki GORO yang siap untuk membantu memasarkan hasil pertanian, peternakan, dan UMKM. Sebab, GORO bukan merupakan waralaba biasa, tetapi juga memiliki fungsi pembinaan yang dapat menjadi solusi bagi petani dan pelaku UMKM yang ada di setiap daerah.
“Kami juga memperkenalkan toko GORO nantinya. GORO bukan hanya waralaba biasa tetapi juga ada fungsi pembinaaan, sehingga dapat memberi nilai tambah dan solusi bagi petani dan UMKM yang ada di setiap daerah. Inilah yang diutamakan kita, ” ungkap HMP.
