Ini Alasan Produser Optimistis Jangan Sendirian Disambut Antusias Penonton Negeri Jiran

0

Pelita.online – Produser Jangan Sendirian optimistis film produksi Indonesia ini akan disambut antusias penonton di negeri jiran seperti Malaysia dan Brunei.

Produser Film Agung Setray mengatakan, “Film Jangan Sendirian tidak menggunakan hantu pada umumnya. Film ini menggunakan jump scare bukan pada sosok hantunya. Justru, kengerian yang disajikan film-film ini terpetak pada kekuatan karakter dan storytelling yang dibangun.”

Penggabungan unsur thriller dan suspense, yang membuat suasana mencekam adalah hal baru dalam jagat perfilman Indonesia, khususnya film horor. Justru diferensiasi inilah yang menjadikan film Jangan sendirian mendapat aplaus yang cukup baik bagi penonton Tanah Air di awal pemutaran perdananya.

Selain di tanah air, film Jangan Sendirian besutan sutradara XJo juga mulai diputar di bioskop-bioskop negeri Jiran mulai 8 April ini, menyusul selanjutnya akan tayang di Singapura, Kamboja, dan Vietnam. Produser Jangan Sendirian melihat celah bisnis yang terbuka lebar, selepas dibukanya kembali bioskop-bioskop baik di Tanah Air maupun di negara tetangga.

Witjaksono sebagai salah satu Executive Produser menuturkan, “Ada beberapa alasan kita harus optimis perfilman nasional dapat diterima di Negara-negara ASEAN khususnya Malaysia, Singapura, Brunei, Kamboja, dan Vietnam antara lain karena faktor bahasa yang serumpun, soundtrack yang mengena, sense of humor gaya melayu yang juga sama”.

Tak dapat dimungkiri, berdasarkan kenyataannya alasan utama film nasional selama ini sejatinya sudah diterima oleh masyarakat ASEAN, yakni kesamaan bahasa yang masih serumpun, membuat lebih mudah untuk dimengerti, alhasil tidak perlu lagi kesulitan untuk menerjemahkannya.

Selain itu soundtrack musik film Indonesia yang juga mengena. Bukan lagi sebuah rahasia kalau lagu-lagu dan band-band nasional kita memang terkenal di negeri tetangga, sehingga turut memengaruhi diterima atau tidaknya film Indonesia di negara ASEAN tersebut.

“Tentunya keadaan ini juga menambah keyakinan kami. Film Jangan sendirian akan diterima baik oleh penonton di negara ASEAN lainnya, karena saat ini generasi milenial dan juga sentenial memiliki persepsi berbeda dalam menilai sosok hantu yang ditampilkan dalam sebuah alur cerita, dan di film Jangan Sendirian menjawab kebutuhan tersebut bahwa film horor tidak selamanya berkutat pada unsur-unsur klenik” tutup Henry Boboy.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY