Januari, Pasien DB di Tulungagung 179 Orang dan Dua Meninggal

0
Foto: Adhar Muttaqin

Pelita.Online, Tulungagung – Serangan nyamuk demam berdarah (DB) di Tulungagung meningkat tajam. Dari semula hanya menyerang puluhan orang, kini mencapai ratusan penderita. Dari jumlah itu dua di antaranya meninggal dunia.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Tulungagung, Didik Eka, mengatakan hingga pertengahan Januari ini nyamuk aedes aegypti tercatat telah menyerang 179 warga.

“Ada dua penderita yang meninggal dunia, satu dari wilayah Pakel dan Kecamatan Tulungagung, kalau desanya tidak usah disebutkan-lah,” kata Didik Eka sata dikonfirmasi, Jumat (18/1/2019).

Serangan nyamuk aedes aegypti ini meningkat tajam dibanding awal Januari yang hanya puluhan kasus. Sedangkan wilayah penyaran serangan DB paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Boyolangu dan Kecamatan Kedungwaru.

“Meskipun sudah sampai 179 kasus, namun ini belum dinyatakan out break atau kejadian luar biasa (KLB). Kami terus berupaya untuk melakukan penanggulangan di daerah yang terserang dengan menggelar pengasapan atau fogging,” ujarnya.

Didik menjelaskan, pengasapan dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga akan memutus mata rantai penularan. Pihaknya mengimbau masyarakat bergotong-royong untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menutup, menguras, mengubur benda-benda yang dapat digunakan untuk perkembangbiakan nyamuk, serta menggunakan obat anti nyamuk.

“Inti dari pencegahan demam berdarah adalah PSN, tanpa PSN akan sulit, karena PSN ini adalah mencegah terjadinya perkembangbiakan atau ledakan populasi nyamuk. Sedangkan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Lingkungan yang bersih Insya Allah lebih aman,” jelasnya.

Didik menambahkan, tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa pekan terakhir perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat, genangan air bersih pada kaleng, botol atau benda-benda lain yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah rentan digunakan pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Detik.com

LEAVE A REPLY