Jenazah Mahasiswa UMI yang Tewas Diserang Dipulangkan ke Bone

0

Pelita.online – Jenazah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Andi Fredy Akirmas (21) yang tewas dalam aksi penyerangan di kampusnya, dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bone.

Sebelum dijemput keluarganya, jenazah Andi Fredy lebih dulu diautopsi tim forensik di kamar jenazah Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sulsel, Jalan Kumala, Makassar, Rabu (13/11/2019) dini hari.

Jenazah mahasiswa semester VII ini dibawa ke kampung halamannya di Desa Biccoing, Kecamatan Tonra, menggunakan ambulans milik RS Bhayangkara Makassar.

Paman korban Andi Kasasto, yang ditemui detikcom di pelataran kantor Biddokkes Polda mengakui keluarganya sangat terpukul saat mengetahui kabar meninggalnya Andi Fredy.

Andi Kasasto mengatakan kedua orang tua korban, yakni Andi Akrapto dan Hermawati syok mendengar kabar meninggalnya Andi Fredy. Kedua orang tua Andi Fredy tidak sanggup melakukan perjalanan dari Bone ke Makassar untuk menjemput jenazah putra sulungnya.

“Saat mendengar kabar duka anaknya, selepas salat Isya, kedua orang tuanya langsung pingsan, karena mereka tidak sanggup jadinya kami mewakili keluarga untuk menjemput jenazah Andi Fredy di Makassar,” ujar Andi Kasasto, yang juga Kepala Desa Biccoing.

Andi Kasasto menambahkan, korban rencananya akan dimakamkan di pekuburan keluarga di Desa Biccoing, Kec. Tonra, Kab. Bone, selepas waktu salat Dzuhur atau sekitar pukul 13.00 Wita.

Selain anggota keluarga korban dari Bone, puluhan rekan sekampus dan sesama anggota kerukunan mahasiswa Bone juga terlihat memadati halaman kantor Biddokkes Polda Sulsel untuk melayat jenazah almarhum.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang rekan korban, AW, mengatakan kepada polisi bahwa dia bersama 7 orang lainnya termasuk korban yang berada di warung kopi tiba-tiba diserang kelompok orang menggunakan penutup muka. AF tewas karena sabetan senjata tajam. Penyerangan terjadi sekitar pukul 17.30 Wita.

“(AW) bersama 7 orang temannya (termasuk korban tewas) minum kopi di lokasi, tiba-tiba sekitar 20 orang OTK (orang tak dikenal) menutup muka sambil membawa parang, badik, dan pipa besi langsung menyerang,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY