JK hingga SYL Diprediksi Pegang Kendali Tentukan Calon Walkot Makassar

0

Pelita.online – Calon yang akan bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar diprediksi tidak saja ditentukan oleh partai politik. Sejumlah tokoh asal Sulawesi Selatan (Sulsel) seperti Jusuf Kalla (JK) hingga Syahrul Yasin Limpo (SYL) diprediksi turut menentukan calon.

Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto menyebut peta politik di Pilwalkot Makassar akan ditentukan partai politik dan para tokoh Sulsel di nasional dan elite lokal.

“Peta politik yang lebih besar akan menjadi, dalam tanda kutip provider (penentu) untuk calon-calon (yang bermunculan) ini. Taruhlah misalnya kita lihat partainya ke mana, lalu kemudian elite-elite yang punya akses politik besar ke mana, dan siapa saja. Itu nanti saya rasa yang akan menentukan siapa-siapa, dan berapa besar jumlah calon yang ada,” ujar Andi kepada detikcom, Senin (16/12/2019).

Di elite nasional, ada JK dan kerabatnya seperti Aksa Mahmud yang bisa saja melahirkan satu calon. Keduanya juga bisa saja mengusung calon yang berbeda.

“Pak JK dan termasuk kelompoknya, seperti Aksa Mahmud dan kawan-kawan itu bisa melahirkan satu calon,” kata Andi.

Namun dalam beberapa kesempatan JK terlihat akrab dengan bakal calon wali kota Makassar Syamsu Rizal (Deng Ical), sementara anak menantu dari Aksa Mahmud, yakni Munafri Arifuddin atau akrab disapa Appi digadang-gadang akan kembali terjun ke kontestasi Pilwalkot Makassar.

“Mereka (JK dan Aksa) kalau melihat prospek, mereka bisa mendorong kedua orang ini (Deng Ical dan Appi sendiri-sendiri). Tapi kemungkinan berpasangan juga masih mungkin,” ucapnya.

Andi yang juga Ketua Departemen Ilmu Politik Unhas menambahkan, selain JK, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat ini juga punya pengaruh politik secara nasional.

“Saya rasa dengan posisi Pak Syahrul sekarang tentu dia bisa melahirkan satu calon,” imbuhnya.

Selain JK dan Syahrul yang punya pengaruh politik secara nasional, sejumlah elite lokal seperti Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Ketua DPD Golkar Sulsel Nurdin Halid, hingga Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin diprediksi turut berperan dalam penentuan calon.

“Mereka adalah aktor lokal tapi punya akses nasional. Saya rasa Pak Gubernur juga akan seperti itu,” paparnya.

Elite nasional dan elite lokal tersebut dinilai berpengaruh menentukan pengusungan calon melalui partai politik. Setiap calon yang akan bertarung di Pilwalkot Makassar harus diusung parpol atau koalisi parpol dengan 10 kursi di DPRD.

Diketahui, dari raihan kursi partai politik di DPRD Makassar periode 2019-2024, tidak ada parpol yang memiliki 10 kursi di DPRD Makassar. 3 Partai sama-sama memiliki 6 kursi, yakni NasDem, Demokrat dan PDIP. Sementara itu, 5 partai masing-masing mendapatkan 5 kursi yakni Golkar, Gerindra, PAN, PPP dan PKS. Partai lainnya, Hanura memiliki 3 kursi, Perindo 2 kursi, serta Partai Berkarya dan PKB masing-masing meraih 1 kursi.

Kekuatan politik di akar rumput juga akan memberikan andil dalam penentuan calon di Pilwalkot Makassar. Kekuatan akar rumput dinilai dapat mengusung salah satu calon independen di Pilwalkot Makassar.

“Orang-orang yang mau maju lewat jalur independen ini sangat tergantung dengan kekuatan grass root,” paparnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY