Pelita.online – Produsen kaca film V-KooL Indo Lestari meluncurkan produk kaca film baru edisi terbatas yang diklaim termahal di Indonesia. Banderol kaca film ini Rp12 juta, mendekati harga sepeda motor seperti bebek Suzuki Smash yang sekarang dijual Rp15,1 juta.
Dijelaskan Business Development Director V-KooL Indo Lestari Lianto Winata, banderol itu merupakan harga paket kaca film untuk kaca depan, samping, dan belakang. Kaca depan menggunakan seri VK30, sementara samping serta belakang memakai perpaduan VK30 dan VK10.
“Satu paket itu Rp12 juta untuk mobil penumpang regular sampai premium seperti Alphard,” kata Lianto di kawasan Anyer, Banten, Rabu (11/12).
VK30 disebut punya spesifikasi dengan tingkat kegelapan 50 persen, sementara kombinasi VK30 dan VK10 memiliki visible light transmission (VLT) 13 persen atau setara kegelapan 80 persen. Menurut Lianto, kaca film ini tak menyerap panas.
Lianto juga menjelaskan kaca film ini istimewa sebab cuma dijual 800 paket di Indonesia.
“Iya betul [kaca film termahal], jadi untuk kaca film per unit paling mahal. Jadi ini juga terbatas, di Indonesia hanya kebagian 880 paket. Sekarang juga belum dijual, baru konsumen tertentu saja,” ucapnya.
Kaca film V-Kool. (Dok. Istimewa)
Pasar Indonesia
Lianto optimistis produk mahalnya ini bisa laku di pasaran karena faktor loyalis. Menurut dia bila konsumen sudah sekali pakai produk V-Kool tak mau ganti ke merek lain.
Sebagai informasi, V-KOOL punya produk paling murah yaitu VRX seharga Rp5 juta- Rp6 juta per paket.
Lianto bilang pasar di Indonesia terbilang cerah sebab dipengaruhi faktor iklim tropis yang membutuhkan kaca film untuk meredam panas di kabin mobil. Dia mengungkap berdasarkan riset perusahaan sebanyak 95 persen mobil di dalam menggunakan kaca film.
“Di Indoneia kurang lebih itu 95 persen semua mobil terpasang kaca film, dibanding negara lain, pasar Indonesia paling besar dibanding negara Asia lainnya,” kata dia.
Lianto menambahkan pangsa pasar V-Kool di Indonesia 20 persen dan klaimnya paling besar di antara negara-negara lain. Ia juga menyebut selain menggarap pasar ritel, pihaknya juga menggandeng beberapa perusahaan otomotif yaitu Honda, Mitsubishi, Nissan, Suzuki, dan Toyota.
“Indonesia kami di angka 20 persen, dan itu angka paling besar di antara negara-negara lain, secara global tidak ada yang bisa sampai di angka segitu. Tapi detailnya tidak bisa saya sebutkan,” kata Lianto.
Sumber : cnnindonesia.com
