Pelita.online – Kelangkaan solar terjadi di sejumlah SPBU di Kota Probolinggo. Langkanya bahan bakar minyak bersubsidi ini, sudah terjadi selama sepekan.
Seperti yang terjadi di SPBU 5467219 Jalan Mastrip, Kelurahan Kedupok, Kecamatan Wonoasih. Banyak truk dan MPU (Mobil Penumpang Umum) berbahan bakar solar, balik arah karena tak kebagian jatah solar.
Petugas SPBU, Puji Purwanto menyebutkan, berkurangnya pasokan bahan bakar solar ke SPBU sudah terjadi sepekan terakhir.
“Biasanya setiap kali pengiriman disuplai sebanyak 16 ribu ton solar. Namun kini hanya dijatah 8 ribu ton,” kata Puji kepada detikcom di lokasi, Minggu (17/11/2019).
Puji sendiri mengaku tak tahu, sampai kapan pembatasan pasokan solar akan terjadi. Hanya saja menurutnya, akibat berkurangnya pasokan solar ke SPBU membuat pekerjaannya semakin berat.
“Kalo waktunya sampai kapan gak tau pastinya pak, tapi yang pasti karena berkurangnya solar ini membuat pekerjaan menjadi sulit. Karena kendaraan yang ngisi sampai ngantri-ngantre,” ujarnya.
Sementara salah seorang pemilik mobil solar, Yoga mengaku resah dengan sulitnya mendapatkan solar saat ini. Untuk mendapatkan solar, dirinya harus keliling Kota Probolinggo agar mendapatkan SPBU yang masih tersedia solarnya.
“Selain solarnya terbatas, SPBU yang tersedia pun tak tentu, mana yang ada. Padahal saya ngisi solar ini harus turun jauh ke kota karena rumah saya di pegunungan,” keluhnya.
Yoga berharap, pemerintah segera menstabilkan kembali pasokan solar ke SPBU, agar masyarakat tak resah dan terganggu aktivitasnya. Utamanya mereka yang pekerjaannya, di bidang transportasi umum atau kendaraan ekspedisi.
Sumber : Detik.com
