KURS RUPIAH 2 MEI: Spot Dibuka Melemah 15 Poin

0

JAKARTA, Pelita.Online – Pergerakan rupiah diprediksi akan lebih mixed dengan kecenderungan menguat terhadap dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan secara eknikal indikator stochastic, RSI dan Williams %R pada USDIDR daily chart terlihat sudah menunjukkan jenuh beli atau overbought sehingga memberikan indikasi bahwa dolar AS akan berpeluang terdepresiasi terhadap rupiah.

Secara domestik, para pelaku pasar akan mencermati data inflasi bulanan, tahunan, maupun data inflasi inti per April yang diproyeksikan tetap stabil dengan kecenderungan menguat, sehingga menggambarkan pulihnya kondisi tingkat daya beli. Hasil perilisan data inflasi tersebut yang sesuai atau bahkan diatas ekspektasi diharapkan akan memberikan katalis positif bagi rupiah.

Sementara itu, adapun para pelaku pasar global akan mencermati data US ADP Non-Farm Employment Change yang diproyeksikan turun dari 241.000 menjadi 200.000. Apabila hasilnya sesuai ekspektasi, maka hal ini diharapkan akan memberikan sentimen negatif bagi dolar AS, sehingga secara tidak langsung akan memperkuat posisi rupiah.

Namun demikian, sesungguhnya yang perlu diperhatikan ialah terkait dengan kebijakan the Fed dalam menetapkan tingkat suku bunga acuan pada Rabu, 2 Mei waktu setempat yang diproyeksikan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 1,75%.

“Range USDIDR hari Rabu ialah: 13.930 hingga 14.020,” demikian tulis risetnya.

Bisnis.com

LEAVE A REPLY