Ma’ruf Amin Sebut ASEAN Tak Kebal dari Masalah Pangan

0

pelita.online – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan negara-negara ASEAN masih tak kebal dengan persoalan pangan.
Menurutnya, perubahan iklim saat ini telah memperberat ancaman ketahanan pangan global. Oleh karena itu, Ma’ruf mengingatkan agar seluruh pemangku kepentingan di ASEAN memberikan perhatian lebih.

Ia juga mengajak para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memperkuat ketahanan pangan ASEAN.

“Karena kawasan kita tidak kebal dari persoalan ini (ketahanan pangan),” ucap Ma’ruf dalam acara ASEAN Business Awards di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (4/9).

Terkait masalah iklim, ia juga mengajak untuk memperkuat kolaborasi dalam merumuskan solusi. Ma’ruf juga meminta hal yang sama untuk mengatasi permasalahan fluktuasi ekonomi dan perubahan sosial.

Di luar itu, kata dia, dunia sekarang ini juga dikepung oleh masalah ketimpangan ekonomi. Karenanya, agenda demokrasi ekonomi mesti menjadi konsensus utama yang diusung oleh para pemimpin politik dan bisnis ASEAN.

“Yakni ikhtiar memadukan tujuan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam satu paket pembangunan, salah satunya melalui afirmasi utuh terhadap pelaku UMKM,” imbuh Ma’ruf.

Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan kekuatan ASEAN berpusat pada budaya kerja sama, perdamaian, dan penghormatan atas keberagaman negara-negara anggota.

Ia menuturkan sebagai negara yang bhineka, Indonesia paham betul pekerjaan berat dalam merawat harmoni dan persatuan dalam keberagaman. Oleh sebab itu, Indonesia teguh mendorong pendekatan-pendekatan damai, dialog konstruktif, serta kepatuhan pada hukum internasional dalam penyelesaian konflik.

Ma’ruf yakin tantangan eksternal yang semakin kompleks, mesti dijawab oleh ASEAN dengan memperkokoh fondasi persatuan.

Selain itu, ASEAN juga perlu memperkuat komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang tertera dalam Piagam ASEAN, khususnya dalam menjaga sentralitas ASEAN di kawasan.

Ia menilai persatuan dan sentralitas ASEAN adalah kekuatan utama pendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan di kawasan.

Ma’ruf menekankan bahwa ASEAN berharga bagi 660 juta masyarakatnya, bagi kawasan Indo-Pasifik dan bagi dunia.

“Kita ingin menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, yang menghormati kelestarian lingkungan, demi meraih masa depan yang sejahtera sekaligus menjaga keberlangsungan planet bumi dan kemanusiaan,” pungkasnya.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY