Nasib Petani Tembakau Temanggung di Tengah Pandemi Covid-19

0

Pelita.online – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengontrol gudang tembakau di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (25/8/2020) untuk memastikan panen tembakau terserap industri rokok nasional.

Kedatangan gubernur ke Kabupaten yang dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nusantara yang dikenal dengan sebutan Srintel itu, dilakukan di dua gudang, yakni milik PT Djarum dan PT Gudang Garam.

Di pabrik rokok PT Djarum Temanggung, Ganjar tidak menemukan proses jual beli. Kondisi ini terjadi dikarenakan, gudang milik perusahaan terbesar di Jateng ini belum lama dibangun dan sehingga belum beroperasi secara penuh.

Kendati begitu, usai kedatangan Gubenur, Hoegiyono, Senior Manager PT Djarum Temanggung, perwakilan manajemen yang menemui berjanji akan memulai aktivitasnya membeli tembakau dari petani pada awal pekan depan.

Dalam satu tahun, diperkirakan PT Djarum rutin membeli tembakau dari petani Temanggung dan sekitarnya. Setiap masa panen, lebih dari 6.000 ton tembakau petani dibeli dan disimpan di gudang guna menunggu proses pembuatan.

Sedang, di gudang milik PT Gudang Garam. Ganjar melihat aktivitas jual beli tembakau. Ratusan petani dengan truk penuh muatan tembakau, antre untuk menjual hasil kerjanya kepada perusahaan rokok itu.

“Tidak hanya dari Temanggung, tapi juga dari daerah lain seperti Wonosobo, Kendal. Tiap musim panen, kami membeli sampai 20.000 ton tembakau dari petani,” kata perwakilan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong.

Dampak Covid-19 untuk Serapan Tembakau

Namun tahun ini, ia mengatakan ada sedikit pengurangan pembelian tembakau akibat dampak Covid-19. Akan tetapi, jumlahnya tidak terlalu besar.

“Ya memang ada pengurangan, tapi sedikit. Karena kondisinya saat ini seperti ini. Meski begitu, harga tetap terjamin, karena tembakau itu harganya sesuai kualitasnya,” ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sendiri mengatakan sengaja mengunjungi industri rokok di Temanggung untuk memastikan tembakau petani terbeli.

“Kami mencoba menjembatani antara petani tembakau dengan perusahaan. Petani yang sudah mulai panen dan pabrikan yang memang sudah harus beli,” katanya.

Ia lega karena tembakau petani telah terbeli oleh perusahaan. PT Gudang Garam sudah melakukan pembelian, sementara PT Djarum belum melakukan pembelian dan berjanji membeli tembakau petani pada minggu depan.

“Saya terima kasih, perusahaan-perusahaan ini mau membantu. Gudang Garam sudah membantu membeli lebih dulu, PT Djarum belum dan berjanji akan beli minggu depan. Ini menyemangati petani, mudah-mudahan bisa membantu dan membuat ekonomi petani tembakau bergulir saat musim panen ini,” jelasnya.

Kepastian Serapan

Kepastian pembelian hasil pertanian lanjut Ganjar sangat penting bagi petani. Apalagi, di tengah wabah Covid-19, banyak petani yang membutuhkan pertolongan karena mengalami kesusahan.

“Petani-petani inilah yang harus kita bantu dan bela, agar di masa pandemi ini, mereka bisa ditolong. Saya terimakasih karena perusahaan-perusahaan sudah membeli, dan ini membuat nafas petani menjadi lebih panjang, cicilannya terbayar,” ujarnya.

Selain tembakau, Ganjar juga akan memperhatikan komoditas pertanian lainnya. Ia menegaskan akan semaksimal mungkin memastikan semua produk pertanian terbeli.

“Kami juga akan mendorong produk pertanian lain agar laku di pasaran. Bawang merah di Brebes kemarin bagus, karena bisa ekspor. Cabai hari ini kami pantau karena harganya turun. Peran pemerintah memang penting untuk menemukan antara penjual dan pembeli, agar semuanya bisa aman dan harga terjamin,” kata Ganjar

 

Sumber : liputan6.com

LEAVE A REPLY