Pelita.online – Sejumlah objek wisata di Jawa Barat kembali diizinkan beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Kendati begitu, Gedung Sate yang sedianya menjadi salah satu objek wisata heritage dan dibuka untuk umum, ternyata masih ditutup. Kapan akan dibuka kembali ?
Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah (Setda) Jawa Barat Sumasna mengatakan, sesuai dengan arahan gubernur, Gedung Sate masih belum diperkenankan untuk dimasuki oleh masyarakat umum. Kebijakan itu berlandaskan level kewaspadaan Kota Bandung yang masih belum berada di level hijau.
“Sesuai arahan gubernur, Gedung Sate dan Saparua di Jabar masih ditutup, Melihat zona kewaspadaan daerah sampai tingkat kelurahan dan kecamatan setempat. Bila sudah hijau akan dibuka, tapi dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Sumasna, Sabtu (18/7/2020).
Sebelumnya, Gedung Sate mulai dibuka untuk umum sejak Februari lalu. Warga pun bisa menjelajah ke dalam Gedung Sate setiap akhir pekan, dengan reservasi terlebih dulu sebelumnya. Selain itu, di bagian belakang gedung yang berdiri hampir seabad itu juga terdapat museum sejarah berdirinya Gedung Sate.
“Sekarang Kota Bandung mash biru, mudah-mudahan secepatnya bisa hijau. Kalau sudah level tingkat kecamatan hijau, bisa dibuka. Kita juga sudah menyiapkan beberapa fasilitas pencegahan COVID-19 dan protokolnya,” kata Sumasna.
Terkait pagar yang membentang di halaman muka Gedung Sate, Sumasna mengatakan, pagar tersebut bersifat portabel. Selain menjadi pencegah warga berkerumun, pagar itu juga berfungsi sebagai pembatas pada saat aksi demonstrasi.
“Kalau dibuka dikhawatirkan makin banyak penyebaran virusnya,” tutur Sumasna.
Sumber : Pemerintah
