Pembangunan Abaikan Lingkungan, Aceh Darurat Bencana

0

Pelita.Online, Aceh – Dalam beberapa tahun terakhir, banjir luapan dan tanah longsor kerap melanda Aceh. LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai bencana itu terjadi disebabkan oleh kebijakan pemerintah dan secara alamiah.

WALHI Aceh mencatat, ada 14 kabupaten/kota yang kerap dilanda banjir, di antaranya yaitu Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Singkil, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang dan Bener Meriah. Selain itu, ada juga daerah yang menjadi langganan tanah longsor.

“Banjir yang terjadi selama ini diakibatkan dari meluapnya air sungai ketika musim hujan, begitu juga dengan longsor serta banjir bandang. Ini menjadi bukti bahwa provinsi Aceh merupakan daerah rawan bencana alam yang disebabkan oleh dua hal yang berbeda, pertama karena kebijakan pemerintah sendiri dan kedua bencana secara alamiah,” kata Direktur Eksekutif WALHI Aceh, Muhammad Nur, dalam jumpa pers di Aceh, kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).
Menurutnya, untuk mencegah terjadinya bencana dibutuhkan perhatian serius pemerintah pusat, provinsi Aceh bersama pemerintah kabupaten/kota. Hal ini agar dalam menciptakan berbagai pembangunan tidak mengabaikan fungsi ruang dan daya dukung lingkungan.

“Baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan sebagai upaya preventif agar bencana alam tersebut dapat dicegah ditahun berikutnya,” jelas Muhammad.

“Ini menjadi pelajaran bersama bagaimana mungkin pemerintah memaksa diri mengizinkan pertambangan di dalam kawasan hutan lindung dan berbagai proyek energi diizinkan merubah fungsi hutan dan lahan diberbagai wilayah Aceh dan membiarkan berbagai praktek perusakan secara illegal yang masih terjadi hingga saat ini,” ucapnya.
Menurutnya, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013-2033, Aceh dibagi dalam beberapa wilayah bencana yaitu gelombang pasang, rawan banjir, rawan kekeringan dan berpotensi terjadinya badai, serta abrasi. Selain itu, juga ada kawasan rawan gempa bumi yakni daerah yang terletak di zona patahan aktif, meliputi Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Barat, Nagan Raya.

Sementara itu, untuk tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sudah mengeluarkan pemberitahuan agar pihak terkait di enam kabupaten siaga waktu hujan datang. Kabupaten tersebut yaitu Bener Meriah, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireuen. Daerah ini termasuk rawan banjir.

“Kita sudah sampaikan ke enam kabupaten itu untuk mengingatkan masyarakat,” kata Kepala BPBA Teuku Ahmad Dadek saat dikonfirmasi terpisah.
(agse/asp)

Detik.com

LEAVE A REPLY