Jakarta, Pelita.Online – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyoroti masalah lahan persawahan di Indonesia yang kian tergerus karena beralihfungsi atau terkonversi. Pembangunan infrastruktur dianggapnya berkontribusi terhadap hal tersebut.
Pembangunan infrastruktur ikut berperan dalam menghilangkan lahan-lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai area persawahan, khususnya di perkotaan seperti Jakarta.
“Kita yang sudah lama tinggal di Jakarta akan ingat waktu jalan Tol Cikampek atau tol yang ke daerah barat, tadinya sawah semua, kalaupun tidak sawah ada pembuatan batu bata. Begitu dibangun jalan tolnya itu urutannya gini, matikan airnya, setelah beberapa tahun airnya dimatikan, mulai bisa diminta untuk dikonversi,” kata Darmin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Darmin sendiri menyebutkan sampai saat ini hampir 25% atau seperempat lahan persawahan di seluruh Indonesia sudah beralihfungsi, salah satunya untuk pembangunan infrastruktur.
“Jadi yang lain itu rumusan berlaku sampai hari ini sehingga hampir 1/4 sawah berubah jadi pemukiman, industri, infrastruktur dan sebagainya,” sebut Darmin.
Oleh karenanya, Darmin menilai perlu adanya pemikiran yang cermat dan baik terkait rencana tata ruang sehingga tidak menggerus lahan pertanian yang hampir seperempat telah dikonversi menjadi non pertanian.
“Kita perlu kebijakan yang jelas mengenai hal ini. Tentu saja kita tak bisa lihat ini terisolasi dari konteks nasional, kita dalam hal ini perlu hubungkan konversi lahan pertanian ini seperti apa kebijakannya dan bagaimana di Jawa paling tidak, dan nasional,” tambahnya.
Detik.com
