Pemkot Depok Siapkan Rumah Isolasi Mandiri

0

Pelita.online – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama komunitas Barisan Bangun Negeri (BBN) menyiapkan rumah bagi warga yang melakukan isolasi mandiri akibat positif corona. Rumah ini berlokasi di RT 03/ RW 07, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.

Koordinator Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Sidik Mulyono menuturkan, rumah ini mampu menampung 15 orang pasien tanpa gejala dan gejala ringan positif Covid-19. Saat ini Dinas Kesehatan Kota Depok tengah merampungkan penataan rumah isolasi agar bisa segera digunakan oleh pasien. “Mereka yang dapat menghuni rumah isolasi ini diutamakan bagi yang kediamannya tidak memungkinkan isolasi. Misal rumahnya ukuran studio, tapi dihuni banyak anggota keluarga,” tutur Sidik di Depok, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020).

Dikatakan Sidik, pasien tanpa gejala dan gejala ringan positif Covid-19 akan mendapatkan pengawasan dari Dinas Kesehatan. Sedangkan kebutuhan logistik sepenuhnya ditanggung komunitas BBN.

Lebih lanjut dipaparkan Sidik, sebelum bisa menetapkan lokasi rumah isolasi, Satgas Penanganan Covid-19 melakukan sosialisasi kepada warga sekitar tentang pemahaman Covid-19. “Kami yakin jika warga teredukasi dengan baik, termasuk tentang cara penularan dan perbedaan bakteri dengan virus, mereka tak akan menolak. Ternyata benar. Setelah diberi edukasi, warga menerima kehadiran rumah ini di Kelurahan Pondok Cina,” papar Sidik.

Untuk sementara ini, kata Sidik, rumah bisa menampung warga Kelurahan Pondok Cina yang positif Covid-19. Sidik berharap langkah ini bisa ditiru oleh berbagai pihak di seluruh Depok. “Nanti jika di wilayah ini semua warganya sehat, bisa warga di luar Kelurahan Pondok Cina,” tutur Sidik.

Pria yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok ini menyambut baik inisiatif BBN untuk mengadakan rumah singgah. Diungkap Sidik, dalam penanganan Covid-19, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. “Keberadaan komunitas menjadi aspek penting dalam pembangunan. Karena itu, kerja sama ini mudah-mudahan berdampak positif,” tutur Sidik.

Sementara perwakilan tim BBN, Mada mengatakan, fasilitas tersebut rencananya digunakan pada akhir Oktober atau awal November 2020. Rumah berlantai dua ini, bisa digunakan maksimal 15 orang. “Mereka yang di rumah singgah syaratnya positif hasil swab PCR. Jadi, kalau bergejala namun belum tes swab tidak bisa kita terima,” ujar Mada.

Pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok untuk melakukan screening terhadap setiap pasien. Apabila gejalanya masuk kategori berat, langsung dirujuk ke rumah sakit.

Mada menuturkan, perkembangan pasien di rumah singgah akan dipantau secara intensif baik oleh Puskesmas Kemiri Muka maupun tim medis BBN. “Kami dukung kebutuhan makanan, minuman, termasuk obat. Semuanya disediakan secara gratis,” tutur Mada.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY