Pilkada Harus Jaga Komitmen Kerukunan Umat Beragama

0

Pelita.online – Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) diharapkan dapat lebih memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pilkada serentak 2020 harus dijadikan momentum untuk memilih pemimpin daerah yang memiliki integritas dan tidak memecah belah.

“Tempatkan Pilkada sebagai sarana memilih pemimpin terbaik diantara yang baik untuk memajukan dan membangun. Soroti sosoknya, track record-nya, bagaimana kepemimpinannya, dan terutama carilah pemimpin yang tidak berpotensi memecah toleransi, tapi berkomitmen membangun kerukunan dalam berbangsa,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM), Sunanto, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/9/2020).

Dirinya mencontohkan, salah satu daerah yang ikut menyelenggarakan Pilkada adalah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Provinsi tersebut merupakan etalase kerukunan dan kebersamaan umat beragama di Indonesia.

Menurutnya, kerukunan adalah kekayaan terbesar masyarakat di Sulut dan kondisi ini masih terus dirawat sebagai warisan terbesar. Di provinsi itu juga, semua komponen masyarakat dapat menyatukan visi dalam membangun daerahnya.

“Semua komponennya berjalan dengan baik, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tidak kalah pentingnya peran pemerintah. Saya berharap Gubernur, Pak Olly, terus berperan mengayomi dan menjaga kerukunan yang terbina baik ini,” ucapnya.

Terkait penyelenggaraan Pilkada di Propinsi Sulut, dirinya berharap perbedaan pilihan politik tidak membuat masyarakatnya mudah terprovokasi oleh informasi ataupun isu-isu yang tidak jelas sumber dan validitasnya.

Sebab biasanya dalam proses penyelenggaraan hajat demokrasi kerap muncul informasi yang berpotensi memecah-belah kerukunan dan kebersamaan umat beragama.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menjelaskan, Pilkada Serentak 2020 sudah masuk pada tahap sosialisasi bakal pasangan calon. Dirinya pun mengingatkan agar pengguna sosial media untuk tidak menerapkan kampanye hitam.

“Tetap kedepankan kesatuan dan persatuan, beretika, bermoral dalam berpikir, berkata dan bertindak dengan tidak mengadu domba, tidak menyebarkan berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian, terutama melalui media sosial, media cetak dan media elektronik sehingga pilkada berlangsung dengan nyaman, aman, lancar dan sukses,” kata Olly.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY