Politikus PDIP Andreau Pribadi di Simpul Kasus Suap Benih Lobster Edhy Prabowo

0

Pelita.online – Staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Andreau Pribadi Misata akhirnya menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Kamis, 26 November 2020. KPK secara resmi menahannya sejak kemarin hingga 15 Desember 2020. “Untuk kepentingan penyidkan,” kata Deputi Penindakan KPK Karyoto dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, kemarin.

Andreau Pribadi lahir pada 17 Januari 1986. Dalam poster yang diunggah di Instagramnya pada 5 Agustus 2018, Andre mengaku memimpin sejumlah perusahaan. Dia menjabat Direktur PT Shadia Warda Utama sejak 2014, Direktur CV Luksanjas Berarmour sejak 2013, dan General Manager PT Tico Transport sejak 2017.

Di PDI Perjuangan, Andreau Pribadi menjabat Kepala Biro Data dan Informasi Badan Kebudayaan Nasional PDIP sejak 2017. Dia maju menjadi calon legislatif dari PDIP pada Pemilu 2019. Gagal melenggang ke Senayan, dia ditunjuk menjadi staf khusus Menteri Edhy pada 2020.

Setelah Edhy Prabowo meneken persetujuan ekspor benih lobster yang sebelumnya dilarang Susi Pudjiastuti, Andreau ditunjuk menjadi Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas Ekspor benur bersama staf lainnya, Amiril Mukminin. Amiril menyerahkan diri ke KPK bersama dengan Andre pada Kamis, kemarin.

ADVERTISEMENT

Peran Andre dan Amiril diduga vital dalam ekspor benih ini. Mereka adalah orang yang bertugas memeriksa kelengkapan dokumen yang diajukan eksportir. Mereka berdua diduga juga yang menentukan biaya angkut ekspor benih yaitu Rp 1.800 per ekor. Pengangkutan dilakukan oleh PT Aero Citra Kargo, satu-satunya perusahaan yang ditunjuk melakukan kegiatan itu. Padahal, harga wajar angkut ialah Rp 200-300 per ekor.

Di PT ACK, KPK menduga Edhy Prabowo memiliki sejumlah saham yang menggunakan nominee alias pinjam nama. “Pemegang saham merupakan nominee dari EP (Edhy Prabowo),” kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango. Dari duit angkut lobster yang diterima PT ACK dari perusahaan eksportir, KPK menduga sebanyak Rp 9,8 miliar mengalir ke kantong Amri dan Ahmad Bahtiar, pemilik saham PT ACK. Duit itu diduga ditujukan untuk keperluan Edhy, istrinya Iis Rosyita Dewi, Andreau dan Safri, Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas Ekspor Lobster.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY