Rapat Bareng Nadiem, Dede Yusuf Singgung Generasi Rebahan

0

Pelita.online – Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan ada kerugian fisik (physical loss) selain kerugian belajar (learning loss) di kalangan siswa akibat pandemi Covid-19. Istilah learning loss ini sebelumnya disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebagai salah satu dampak tak adanya sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini.

“Saya ingin memberikan penekanan bahwa selain learning loss kita ada yang namanya physical loss,” kata Dede dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Mendikbud pada hari ini, Kamis, 18 Maret 2021.

Dede lantas menyinggung istilah yang marak digunakan di kalangan anak muda, yakni generasi rebahan. Istilah lainnya yakni generasi mager, singkatan dari malas gerak atau enggan melakukan aktivitas fisik.

“Sekarang sudah ada generasi namanya generasi rebahan, Mas Menteri mungkin paham ya. Jadi mager, generasi mager yang akhirnya tidak bergerak,” kata Dede.

Maka dari itu, Dede Yusuf meminta Nadiem mewajibkan kembali pelajaran olahraga di sekolah. Dia mengatakan Nadiem juga perlu memastikan ketersediaan guru atau tenaga kependidikan di bidang olahraga.

Menurut politikus Demokrat ini, bidang olahraga penting didorong agar siswa-siswa kembali terbiasa melakukan aktivitas fisik dan terlatih secara motorik. Ia juga menilai olahraga perlu untuk melatih koordinasi dan kompetisi agar anak-anak muda memiliki semangat untuk maju.

“Kalau sekarang anaknya tidak sehat bagaimana mereka bisa pintar. Ketika secara fisik motorik tidak terlatih kemudian tidak terkoordinasi, tidak berlatih kompetisi, tidak berlatih team work, mungkin semangat jiwa mereka untuk maju bisa berkurang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dede juga mengusulkan Mendikbud menyediakan beasiswa untuk jalur khusus prestasi olahraga. Dede mengatakan program ini juga tengah disiapkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, tetapi menurutnya masih kurang.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini beralasan, di luar negeri beasiswa olahraga adalah sesuatu yang jamak. Kurikulum pendidikan pun dapat disesuaikan bagi siswa-siswa yang berbakat di bidang olahraga tersebut. “Ini PR, mudah-mudahan Mas Menteri sudah punya grand design untuk dilakukan,” ucap Dede.

Menanggapi Dede Yusuf, Nadiem Makarim mengatakan Kementeriannya sebenarnya tengah menggodok kebijakan terkait hal tersebut. Namun dia mengaku belum dapat membeberkan seperti apa kebijakan itu.

“Ditunggu episode untuk yang olahraga. Itu salah satu passion personal saya untuk bisa benar-benar membantu dan mendukung Menpora untuk mencapai ini, tapi saya belum siap buka-bukaan,” ujar Nadiem dalam forum yang sama.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY