Rezeki ‘Nomplok’ Klub Komedi di Edinburgh karena Corona

0

Pelita.online – Kala Pemerintah Inggris Raya mengeluarkan keputusan untuk lockdown kegiatan publik selama tiga pekan demi mengurangi penyebaran virus corona, Anthony Dorman tahu klub komedi miliknya di Ediburgh terancam ditutup.

Klub bernama The Stand yang berlokasi di rubanah dan berkapasitas 160 kursi itu beroperasi melalui margin keuntungan tipis dari penjualan tiket di pintu dan minuman dari bar.

Tanpa pelanggan, klub itu menghadapi penutupan. Namun untuk tetap buka, pihak pengelola memutuskan menguji acara secara live-streaming dengan pilihan penonton melakukan donasi.

Permintaan tiket The Stands biasanya tinggi, namun Dorman tidak mempersiapkan diri untuk pengunjung secara daring, lebih dari 100 ribu orang mendaftarkan diri untuk melihat dua pertunjukan awal di YouTube.

“Ini acara pertama kami yang mencapai lebih dari 34 ribu penonton dan kami mencapai lebih dari dua ribu donasi,” katanya kepada AFP. Namun, acara keduanya lebih sukses lagi.

“Comics Daniel Sloss dan Frankie Boyle menghasilkan sejumlah konten bagi kami dan secara keseluruhan 67 ribu menonton acara tersebut,”

Kedua acara itu ditonton dari seluruh dunia dengan sebagian penonton berada dalam karantina akibat Covid-19.

Bahkan, sejumlah penonton mencoba menciptakan nuansa klub itu di rumah mereka dengan lilin, nachos, dan minuman. Namun menjaga atmosfer pertunjukan langsung adalah tantangan bagi klub komedi itu.

Tim teknisi merancang tiga ring kamera di dalam sebuah kamar yang dibuat semirip mungkin dengan klub.

Selama acara, sketsa video dikirim oleh komika dan dipimpin oleh pembawa acara Mark Nelson, yang bahkan berinteraksi dengan penonton menggunakan tagar.

Lelucon yang jadi ciri khas The Stand, telah diisi beragam hal, mulai dari sumpah serapah hingga segala ejekan. Sebagian besar tentang masalah isolasi diri yang tengah dijalani kebanyakan masyarakat dunia.

Komika Jojo Sutherland membuat lelucon soal dirinya menemukan tingkatan bersih-bersih yang tidak ia sadari mampu dilakukan kala masa isolasi. Beda lagi dengan komika Jay Lafferty yang curhat rasanya menjadi generasi usai 40-an dan mengalami masa isolasi diri.

Dorman mengatakan akan lebih spektakuler melalukan siaran live tersebut di acara pertama setelah lockdown berakhir sebagai upaya mengucapkan terima kasih kepada publik yang mendukung mereka.

“Kami senang mengatakannya, ini tentang kebersamaan,” katanya. “Saya pikir menjadi manusia adalah ingin bersama. Itulah mengapa lockdown ini dan isolasi ini amatlah sulit,”

Meski begitu, ia menyebut klubnya akan tetap melanjutkan eksperimen daring itu, terutama setelah pekan ini ada pengumuman bahwa festival internasional Edinburgh, Fringe, pada Agustus nanti telah dibatalkan. Semula, The Stands mengisi jadwal komedi utama festival itu.

“Bagi kami, ini bagian besar dari apa yang kami lakukan dalam setahun. Dengan semua orang di kapal yang sama, kami akan beradaptasi,” kata Dorman.

“Bila kami bisa membuka pintu kami Agustus nanti, bila aman melakukannya, kami akan memproduksi sesuatu dalam semangat Fringe. Saya pikir akan ada permintaan besar untuk hal seperti live streaming,” lanjutnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY