pelita.online – Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.539 per dolar AS pada Senin (6/11) sore. Mata uang Garuda menguat 188 poin atau plus 1,20 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.550 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia bervariasi. Tercatat won Korea Selatan menguat 1,54 persen, peso Filipina menguat 0,34 persen, baht Thailand menguat 0,36 persen, ringgit Malaysia menguat 1,62 persen, dan dolar Singapura menguat 0,22 persen.
Sedangkan yen Jepang melemah 0,19 persen dan yuan China melemah 0,08 persen.
Senada, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,28 persen, dolar Kanada menguat 0,08 persen, poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dan franc Swiss plus 0,12 persen.
Sedangkan dolar Australia melemah 0,11 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah sentimen risk off pasar dan pelemahan dolar AS setelah rilis data ekonomi yang menunjukkan pelemahan.
“Namun rupiah sedikit terkoreksi setelah data pertumbuhan ekonomi PDB kuartal III yang lebih rendah dari perkiraan,” katanya.
BPS mengumumkan ekonomi RI hanya 4,94 persen pada kuartal III 2023. Angka itu turun dibanding periode sama tahun yang bisa mencapai 5,73 persen.
sumber : cnnindonesia.com
