Samantha Edithso, Gadis Cilik Bandung Juara Dunia Catur

0

Pelita.online – Samantha Edithso (13) merupakan salah satu pecatur muda potensial yang dimiliki oleh Indonesia. Gadis cilik asal Bandung ini mengharumkan Tanah Air saat masih berusia 10 tahun dengan meraih titel juara dunia.

Prestasi itu ditorehkan Samantha dalam ajang FIDE World Cadet Chess Championship yang digelar di Compostela, Spanyol pada 3-16 November 2018. Putri dari Larry Edith itu mengalahkan pecatur Rusia Alexandra Shvedova dalam adu taktik yang berlangsung selama lima jam.

Tak hanya piawai dalam catur klasik, Samantha juga mahir bermain dalam catur cepat (rapid) dan kilat (blitz). Beberapa bulan sebelum bertanding di Spanyol, Samantha juga meraih gelar juara dunia di dua kelas, dalam turnamen FIDE World Cadets Rapid and Blitz Chess Championships kategori U-10 di Minsk, Belarusia.

Setahun sebelumnya, Samantha meraih medali emas pada Kejuaraan Antara Pelajar Asia ke-13 di Tiongkok pada Juli 2017. Capaian ini sangat istimewa, karena meski umurnya ketika masih berusia 10 sembilan tahun, ia menjadi yang terbaik pada kelompok U-17.

Saat ditemui detikcom, Samantha bercerita bahwa ia dikenalkan dengan permainan catur saat masih berusia enam tahun. Tepatnya, saat ia baru menginjak bangku sekolah dasar di SD Santa Ursula Bandung.

“Umur enam tahun, waktu itu ada ekskul catur pas kelas satu. Waktu itu siswa dikasih pilihan maksimal tiga ekskul. Saya pilih dua antara futsal dan catur, saya pilih catur. Terus saya masuk saja, nggak tahu catur itu apa, ternyata bagus mainnya, jadi awalnya mulai dari situ,” ujar Samantha, Jumat (26/3/2021) sore.

Melihat bakat Samantha cemerlang, akhirnya pembimbing catur Samantha menyarankan untuk mengikuti berbagai ajang kejuaraan. Dimulai dari kejuaraan tingkat kota, daerah hingga tingkat nasional.

Menariknya, meski usia Samantha masih berusia delapan tahun, ia diikutkan dalam kejuaraan tingkat daerah untuk kelompok U-13. Di tahun 2016, Samantha pun ikut dalam kejuaraan nasional kelompok U-17, di sana ia meraih predikat runner-up.

Tonton juga Video: Pengakuan Blunder Dewa Kipas di Balik Kekalahannya

Berangkat dari sana, akhirnya Samantha mulai bertekad untuk mengikuti ajang catur tingkat Asia hingga dunia. Ia pun digembleng di bawah binaan Sekolah Catur Tunas Priangan (SCTP).

“Karena olahraga yang saya suka cuma catur, saya nggak bisa berenang, nggak bisa naik sepeda. Jadi cuma bisa catur untuk olahraga,” kata gadis yang mengidolakan pecatur dunia Mikhail Tal tersebut.

“Setelah eskul di sekolah, masuk klub catur di Bandung SCTP. Karena melihat potensi aku, jadi akhirnya pemilik SCTP mengundang guru International Master Danny Juswanto, jadi itu latihannya setiap Jumat-Sabtu-Minggu-Senin, diajarin sama beliau,” ucapnya.

Samantha Edith Pecatur Cilik Juara DuniaSamantha Editho bersama ayahnya, Larry Edith. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)

Sebagai persiapan menuju kejuaraan dunia, Samantha melakukan homeschooling agar lebih fokus berlatih. Tak main-main, dalam sehari ia berlatih hingga tujuh jam.

“Tapi saat itu diminta berlatih sendiri,” kata Samantha.

Ayah Samantha, Larry Edith mendukung Samantha sepenuhnya. Saat pertama kali mengetahui bahwa anaknya memiliki potensi yang besar di dunia catur, ia sendiri tak kaget. “Sejak kecil kemampuan berpikirnya lebih cepat dibandingkan anak seusianya, catur juga yang mengasah kemampuan itu,” ujarnya.

“Saya mendukung sepenuhnya, tapi kalau ingin mendapatkan hasil yang maksimum semua stakeholder harus berperan, kemampuan Percasi kan terbatas. Tapi kita punya bibit atlet yang banyak. Saya mendukung perkembangan Samantha seutuhnya, dalam arti dunia lebih luas dari catur,” tutur Larry menambahkan.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY