Selandia Baru-RI Dorong Kerja Sama Panas Bumi Berkelanjutan

0
Pipa-pipa gas panas bumi di area tambang star energy, salah satu anak usaha Barito Pacific di Wayang Windu, Bandung Selatan. BeritaSatu Photo/M Defrizal

Pelita.online – Selandia Baru berkomitmen mendukung pengembangan energi terbarukan terutama panas bumi (geothermal) di Tanah Air yang tercermin dalam Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru 2020-2024 yang baru saja disetujui. Rencana ini berisi kesepakatan memperbarui fokus terhadap prioritas kerja sama bilateral, termasuk bidang energi terbarukan, dan mengeksplorasi peluang baru.

“Sebagai wujud upaya menjalin kolaborasi yang lebih erat, Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru, David Parker telah memastikan kehadirannya dalam Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2020,” ujar Diana Permana, Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia dalam keterangan tertulisnya Minggu (4/9/2020).

Ajang DIIGC 2020 diselenggarakan oleh Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API/INAGA) secara virtual pada 1-10 September 2020. Konvensi digital ini sebagai pengganti ajang tahunan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2020 yang ditunda hingga 2021 akibat pandemi Covid-19. Bertemakan The Future is Now: Committing Geothermal Energy for Indonesia’s Sustainable Development, DIIGC 2020 dimulai presentasi teknis para pakar, ilmuwan, pelaku bisnis, dan akademisi di bidang panas bumi pada 1 September 2020.

Sesi konvensi utama dibuka secara resmi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Selasa (8/9/2020). Pembicara utama yang dijadwalkan hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen. Pada hari terakhir DIIGC 2020, para peserta mengikuti wisata virtual ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai di Sumatera Selatan.

Diana menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor David Parker akan menyampaikan strategi menghadapi tantangan akibat Covid-19 serta menegaskan peran penting pemulihan ekonomi rendah emisi terhadap perubahan iklim melalui penerapan kebijakan dan teknologi ramah lingkungan seperti pengembangan energi terbarukan pada 8 September 2020.

“Pandemi telah menyuntikkan semangat baru untuk mempercepat transisi menuju kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan mendorong penggunaan energi terbarukan. Selandia Baru terus membantu Indonesia meningkatkan akses ke energi bersih yang terjangkau dan dapat diandalkan,” kata Diana.

Dengan pengalaman mengembangkan sejumlah proyek panas bumi terbesar dan paling berkelanjutan di dunia, Selandia Baru memegang posisi kunci dalam pengembangan industri panas bumi global. Melalui New Zealand Trade & Enterprise (NZTE), Selandia Baru siap berbagi inovasi dan teknologi modern untuk mendukung Indonesia mewujudkan potensi dari energi terbarukan yang dimilikinya.

NZTE adalah agensi pemerintah untuk pengembangan bisnis internasional yang bertugas membantu perusahaan Selandia Baru mengakses pasar global dan menjalin kerja sama dengan investor global, atau sebaliknya, menghubungkan perusahaan asing dengan peluang bisnis di Selandia Baru. NZTE bermitra dengan pemangku kepentingan terkait di Indonesia untuk menyediakan wadah berbagi informasi dan jejaring. Sementara itu, Selandia Baru juga mendukung pengembangan sumber daya panas bumi melalui program pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia, dan kolaborasi komersial. Selandia Baru juga membantu pelaksanaan evaluasi potensi sejumlah proyek panas bumi agar program eksplorasi selanjutnya berlangsung efektif. Bersama Bank Dunia, Selandia Baru turut mengawal proyek eksplorasi panas bumi Waesano di Nusa Tenggara Timur. Waesano adalah proyek percontohan untuk proyek eksplorasi Indonesia di masa depan.

Hingga akhir 2019, total kapasitas daya yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi di 29 negara di dunia telah mencapai 15.400 MW. Selandia Baru dan Indonesia berada di kelompok lima besar produsen listrik dari tenaga panas bumi dunia, bersama Amerika Serikat, Filipina, dan Turki.

Diana menegaskan bahwa Selandia Baru akan terus berkontribusi mewujudkan peta jalan pengembangan panas bumi dan energi bersih di Indonesia. Sektor energi terbarukan mendapat alokasi dana terbesar dalam Program Bantuan Selandia Baru untuk Indonesia, salah satu program bilateral Selandia Baru terbesar di luar Pasifik. Menurut New Zealand-Indonesia Joint Commitment for Development untuk 2017-2022, Selandia Baru akan mengucurkan NZ$30 juta dalam program pelatihan dan pendampingan teknis sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati akses setara energi terbarukan di masa mendatang.

 

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY