Stok Indukan Berkurang, Harga Ayam Potong di Denpasar Naik

0

Jakarta, Pelita. Online – Harga ayam potong broiler di Denpasar menyentuh level tertinggi, Rp 40 ribu per kilogram (kg). Hal ini terpantau di dua pasar besar di ibu kota Provinsi Bali, yaitu Pasar Badung dan Kreneng.

“Hari ini harganya sudah Rp 39-40 ribu per kg,” kata Asri, pedagang asal Banyuwangi, Senin (21/8). Asri beralasan naiknya harga ayam potong juga dipicu kenaikan harga pakan. Selain itu, cuaca yang cenderung dingin kurang cocok untuk perkembangbiakan hewan ternak tersebut.

Awal Agustus, harga ayam potong masih di kisaran Rp 33 ribu per kg. Lonjakan di pasar tradisional terjadi empat hari kemudian hingga menyentuh Rp 37 ribu per kg dan secara konstan naik menyentuh Rp 38 ribu per kg, hingga Rp 40 ribu per kg. Harga ayam potong di pasar modern bahkan sudah menyentuh Rp 44 ribu per kg.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Nata Kusuma mengatakan lonjakan harga daging ayam broiler di tingkat konsumen, antara lain disebabkan berkurangnya pasokan indukan bibit ayam potong. Isu flu burung Juni-Juli 2017 membuat pemerintah mengurangi populasi indukan ayam potong hingga mencapai angka tiga juta ekor.

Implikasinya adalah penurunan jumlah telur tetas dan ketersediaan day old chick (DOC) atau anak ayam umur sehari. Jumlah DOC yang sedikit membuat pasokan daging ayam potong di pasaran defisit, sehingga harga jual di tingkat konsumen tinggi.

“Kebutuhan kita 4.450 ton per bulan, sementara produksinya hanya 3.780 ton per bulan yang dihasilkan 4,5 juta ekor DOC,” kata Nata Kusuma.

Bali idealnya mendapatkan 5,2 juta ekor DOC per bulan untuk memenuhi kebutuhan daging ayam di masyarakat. Pemerintah daerah, kata Nata Kusuma terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya produsen ayam potong.

Pemerintah, katanya tidak bisa hanya fokus pada produksi semata, melainkan juga kesehatan hewan. Ketersediaan daging yang berasal dari unggas menyangkut persoalan kompleks dan daging yang beredar di masyarakat harus memenuhi standar kesehatan.

Republika.co.id

LEAVE A REPLY