Sulit Ditembus, FBI Butuh Waktu 2 Bulan untuk Buka Kunci iPhone 11

0

Pelita.online

Apple sempat berselisih dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) usai menolak membuka kunci iPhone teroris. Karena tidak mendapat izin dari Apple, pemerintah AS akhirnya menemukan solusi sendiri.

Departemen Kehakiman (DOJ) AS dan FBI terus menekan Apple untuk memberikan akses tak terbatas ke iPhone. Sembari menunggu izin Apple, FBI telah menciptakan laboratorium yang didedikasikan untuk membuka kunci iPhone atau perangkat lainnya.

Diwartakan Phone Arena, Kamis (23/1/2020), baru-baru ini ada laporan mengenai kesuksesan laboratorium dalam membuka kunci perangkat. Berasal dari Bloomberg, laporan mengutip sepucuk surat yang dikirimkan oleh Departemen Kehakiman AS kepada Hakim Distrik AS J. Paul Oetken.

“Pertama, Parnas menolak memberikan password ke perangkatnya, yang tentu saja merupakan haknya. Tapi, mengharuskan FBI menghabiskan hampir dua bulan membuka kunci iPhone 11,” bunyi surat itu.

Pengakuan Departemen Kehakiman AS secara praktis mengkonfirmasi FBI dapat membuka kunci iPhone terbaru. Mereka berhasil membukanya tanpa memerlukan bantuan Apple.

Meretas iPhone membutuhkan waktu lama dan tidak ada jaminan untuk sukses. Perangkat lain yang disita dari Lev Parnas, orang yang sedang diselidiki FBI juga saat ini sedang di-crack.

Namun, tidak semua perangkat iOS milik Lev Parnas berhasil dibuka kunci. Pasalnya, semakin panjang password yang digunakan, semakin sulit pula bagi siapa pun, termasuk FBI untuk meretasnya dengan serangan brute force.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY