Terowongan Era Kolonial di Klaten Ramai Didatangi Warga

0

Pelita.online – Baru-baru ini warga Desa Daleman di Klaten dihebohkan dengan penemuan terowongan zaman Belanda. Tak sedikit wisatawan yang datang melihatnya.

Temuan terowongan yang dibangun era kolonial Belanda di bawah pemukiman penduduk di Dusun Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten mulai jadi tontonan warga. Warga datang karena penasaran dengan terowongan yang dibangun sekitar tahun 1840-an itu.

“Ya ingin membuktikan saja. Sebab banyak dikirim gambar dan video dari teman,” ungkap Sukemi (55) warga Desa/Kecamatan Tulung pada detikcom di lokasi, Minggu (19/1/2020) siang.

Sukemi mengatakan, saat muda dirinya sering datang ke rumah rekannya di Dusun Cokro Kembang. Pernah diceritakan soal adanya terowongan di tepi sungai itu tetapi belum pernah membuktikan.

“Dulu tahun 1970 an saya sering main ke sini (Cokro Kembang), tapi cuma dapat cerita ada terowongan di tepi sungai dan kini datang untuk membuktikan sendiri,” lanjut Sukemi.

Joko Prasetyo, warga Dusun Koripan, Desa/Kecamatan Delanggu mengatakan dirinya datang bersama anak dan istrinya melihat terowongan karena penasaran. Sebab sebagai pencari batu dan pasir sering ke sekitar Sungai Pusur dekat lokasi.

“Saya sering ke sekitar sini (Cokro Kembang), tapi tidak pernah tahu kalau ada terowongan ini. Baru kali ini saya lihat sendiri,” jelas Joko.

Joko mengatakan, setelah melihat sendiri terowongan tersebut ternyata bagus. Lokasinya pun menarik sebab di tepi sungai yang bersih.

“Lokasinya bagus. Kalau ditata bisa jadi lokasi wisata ini,” sambung Joko.

Pantauan detikcom, warga yang penasaran mulai datang sejak hari Sabtu (18/1) dan semakin banyak di hari Minggu (19/1). Warga yang datang mulai usia anak sampai orang tua.

Bahkan, Minggu (19/1) Dandim 0723/Klaten, Letkol Kav Minarso datang ke lokasi. Dandim datang bersama rombongan sampai mengecek ke mulut terowongan.

Meskipun sudah didatangi warga, belum ada lokasi parkir atau pedagang dadakan yang berjualan. Untuk warga yang datang hanya dipasang petunjuk berupa kertas yang ditempel di tembok pagar warga.

Danang Heri Subiantoro, inisiator penemuan terowongan mengatakan, setelah mencuat jadi berita banyak warga dan berbagai kalangan berdatangan. Mereka sekadar hendak membuktikan.

“Sejak mencuat banyak yang datang ke rumah atau melihat langsung. Rencana pembersihan dan penataan kami lanjutkan tapi wait and see dulu,” ungkap Danang.

Rencananya, jika untuk wisata akan dibuat satu pintu. Satu pintu dari depan rumahnya menuju mulut terowongan sehingga tidak berdesakan.

“Karena kalau ramai bisa berdesakan dua arah bisa kerepotan. Jadi mungkin nanti satu pintu masuk dan keluar di tepi sungai,” imbuhnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY