Transformasi Digital Diharapkan Bisa Membangun Identitas Bangsa

0

Pelita.online – Pandemi Covid-19 memaksa dunia mengalami percepatan transformasi digital. Agar transformasi digital ini bisa berguna bagi masyarakat, perlu ada regulasi yang jelas dan kuat. Hal ini diungkapkan Dirjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof. Dr. Widodo Muktiyo dalam webinar bertajuk “Transformasi Sosial Budaya dan Teknologi di Era Digital”, Minggu (27/9/2020).

“Ada sisi lain dari pandemi Covid-19, yakni percepatan transformasi digital yang mendorong masyarakat memasuki digital society 5.0 seperti yang sudah dilakukan di Jepang. Sekarang kita tinggal memperkuat regulasi untuk memenuhi syarat memasuki era transformasi digital. Hal ini perlu agar masyarakat bisa merasakan manfaat lebih dari transformasi digital yang dikembangkan terutama di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Widodo.

Hal senada juga dikatakan pakar telekomunikasi, Yerry Patinnasarany yang mengaku percaya perkembangan teologi digital akan bisa membawa masyarakat melek tekhnologi. Namun demikian, dirinya berharap perkembangan dan transfromasi digital itu harus juga disertai semangat gotong royong yang menjadi identitas bangsan dan negara Indonesia.

“Kita percaya tranformasi digital akan mampu membawa masyarakat maju. Namun demikian, kita berharap perkembangan tranformasi digital juga harus terus mengedepankan semangat gotong royong sebagai identitas bangsa ini. Jangan sampai perkembangan tersebut malah mengikis identitas sosial dan budaya yang biasa dijalankan masyarakat. Oleh karena itu peran media digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,” tuturnya.

Sedangkan menurut Cindy Gulla, pelaku industri digital menyatakan bahwa pelaku industri digital didominasi kaum milenial. Dia berharap pelaku industri digital mampu menjaga dan melestarikan dan menerapkan nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat Indonesia dalam pembuatan kontennya.

“Sebenarnya ada banyak cara untuk melestarikan sosial dan budaya yang dijalani masyarakat Indonesia. Tetapi gak bisa dipungkiri banyak sekali budaya modern yang masuk ke budaya kita yang mungkin saja bisa mengikis budaya kita. Caranya menurut aku sendiri itu dengan cara kita sedikit-sedikit memiliki budaya-budaya kita dari segi makanan segi wisatanya ataupun dari segi bahasa,” kata Cindy yang seorang youtuber.

Selain itu, ditambahkannya juga perlunya untuk terus mendorong para kreator konten menggunakan budaya dan sosial dalam kontennya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY