Tuding Aksi Spionase, Huawei Ajak Media AS Tengok Markasnya

0

Pelita.Online, Jakarta — Huawei mengeluarkan surat undangan terbuka kepada media di AS untuk mengunjungi kantor dan bertemu dengan karyawan mereka. Langkah itu dilakukan setelah beragam tudingan dari pemerintah AS dan sekutu soal aksi mata-mata Huawei.

Raksasa teknologi asal China ini mengiklankan surat undangan terbuka tersebut di media-media utama pada Kamis (28/2), salah satunya The Wall Street Journal dengan judul ‘Jangan Percaya Semua yang Anda Dengar’.

Iklan berupa surat terbuka itu dibubuhi tanda tangan Direktur Huawei Chaterine Chen seakan menjadi klaim atas tudingan AS dan sekutu soal perangkat 5G Huawei yang dijadikan alat spionase.

“Saya menulis surat ini dengan harapan kita bisa saling memahami dengan lebih baik,” ujar Direktur Huawei, Catherine Chen seperti dilansir Mashable.

“Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah AS telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman tentang kami.”

Kisruh antara Huawei dengan pemerintah AS berawal ketika Presiden Donald Trump menghadap perusahaan di sana menggunakan infrastruktur buatan pabrikan asal China tersebut.

Trump juga mendesak negara-negara sekutu AS untuk menghindari kekuatan China. Ia mengklaim hal itu dilakukan demi melindungi kepentingan keamanan nasional.

Dilaporkan CNet, sejumlah pejabat Huawei kemudian menangkis tudingan itu dengan menjadikan aksi penyadapan pemerintah AS yang diekspos oleh mantan anggota Badan Keamanan Nasional AS, Edward Snowden.

Kisruh tudingan spionase kian meruncing setelah Kepala Keuangan Huawei Meng Wanzhou ditangkap di bandara Kanada pada Desember lalu. Wanzhou dituduh melakukan aksi penipuan dan pencucian uang dan akan menjalani sidang ekstradisi dalam beberapa hari kedepan.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY