Urus Kemiskinan hingga Pandemi, Bank Dunia Siap Transformasi

0

pelita.online – Presiden World Bank (Bank Dunia) Ajay Banga mengatakan tantangan yang dihadapi lembaganya dan dunia terus berubah. Saat didirikan 78 tahun lalu, kata dia, Bank Dunia punya misi utama menghapuskan kemiskinan.

Namun, masalah yang dihadapi saat ini lebih beragam seperti pandemi, perubahan iklim, kelangkaan makanan dan memperluas kesejahteraan.

“Pertanyaannya bukan bagaimana Bank Dunia berdiri 78 tahun silam, namun bagaimana mendesain ulang agar lembaga ini tetap relevan 30 sampai 40 tahun ke depan, karena tantangan terus berubah dan berevolusi,” kata Ajay saat acara Gala Dinner Indonesia Sustainability Forum 2023 di Hyatt Park Jakarta, Kamis malam (7/9/2023).

Ajay menceritakan ketika Bank Dunia berdiri pada 1944 silam, masalah utama yang dihadapi peradaban manusia adalah meningkatnya kemiskinan dan memperluas kesejahteraan. Namun, kata dia, perlu disadari bahwa memerangi kemiskinan erat hubungannya dengan masalah-masalah yang muncul belakangan seperti pandemi, serta lingkungan.

“Kita tidak bisa memisahkan ide menghapuskan dengan ide mengenai bumi yang layak dihuni,” kata dia.

Untuk mencapai visi itu, Ajay mengatakan World Bank memiliki sejumlah strategi agar lembaganya bisa membuat perubahan ke arah lebih baik.

Pertama, kata dia, adalah membantu negara membuat kebijakan yang tepat untuk mencapai tujuan pembangunan. “Kebijakan yang tepat dapat menghemat setengah biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan,” kata dia.

Dia menilai dalam beberapa tahun ini Indonesia telah melakukan sejumlah kebijakan ekonomi mulai dari liberalisasi investasi, perubahan iklim, perburuhan, reformasi fiskal dan rasio pajak. Menurut dia, World Bank dapat membantu dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi kebijakan tersebut.

“Banyak hal yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mempermudah mencapai tujuan,” kata dia.

Selain itu Ajay mengatakan bantuan yang ditawarkan World Bank adalah mengenai replikasi dan perluasan skala kebijakan. Menurut dia, sebuah kebijakan tidak bisa dianggap sepele.

Apabila kebijakan sederhana dilakukan secara terus menerus dan diperluas skalanya, maka akan bisa menghasilkan dampak yang signifikan.

Ajay mengatakan strategi ketiga World Bank adalah dengan menawarkan kerja sama. Kerja sama ini, kata dia, tidak hanya dilakukan dengan pemerintah, tetapi juga dengan organisasi non-pemerintah atau bank multilateral. Dia mencontohkan saat ini World Bank sedang menggarap proyek dengan Inter-American Development Bank di Amazon.

“Kami bekerjasama di Amazon, bukan hanya untuk merehabilitasi hutan, tetapi juga pembangunan ekonomi di sana,” ujar dia.

sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY