Usaha Komponen Otomotif BNBR Alami Penurunan Tahun 2020

0

Pelita.online – PT Bakrie Autoparts (BA), unit usaha PT Bakrie and Brothers Tbk (“Perseroan” atau “BNBR”) yang memproduksi komponen otomotif, mengalami penurunan volume penjualan pada tahun 2020 sehubungan dengan penyesuaian order pelanggan selama Pandemi Covid-19.

Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie di Jakarta, Kamis (17/12/2020) mengatakan, komposisi penjualan terdiri dari 84% komponen otomotif dan 16% dari produk general casting.

Pada tahun ini BA berupaya menambah varian produk dengan komponen otomotif yang marginnya lebih besar serta terus mengembangkan pasar general casting, yang ceruk nya masih amat luas.

Untuk itu, BA akan meningkatkan utilitas kapasitas produksi, masuk dalam produksi komponen kendaraan penumpang dan pasar komponen pengganti, meningkatkan segmen general casting, dan pengembangan kendaraan listrik untuk penggunaan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Menurut Anindya, PT Bakrie Metal Industries (BMI), unit usaha Perseroan yang memproduksi aneka produk baja, mampu mencatat sedikit kenaikan volume penjualan pada tahun 2019 di tengah pasar migas yang melemah. Komposisi penjualan yang terdiri dari produk dan jasa adalah 25% bidang migas dan 75% bidang non-migas.

Ke depan, kata dia, unit usaha akan meningkatkan kapasitas di bidang EPC (engineering, procurement, construction), segmen konstruksi non-migas, kapasitas pipa baja non-migas untuk konstruksi nasional seperti jalan dan pembangkit listrik, dan penambahan varian produk berupa pipa spiral untuk mendukung sektor industri infrastruktur.

Sedangkan PT Bakrie Building Industries (BBI), unit usaha Perseroan yang memproduksi aneka bahan bangunan, mengalami penurunan volume penjualan seiring dengan rencana peralihan bisnis BBI dari manufaktur menjadi penyedia jasa. Komposisi penjualan terdiri dari lebih dari 90% produk atap dan s produk untuk plafon dan partisi. Selain peralihan dari manufaktur menjadi penyedia jasa, unit usaha ini juga akan melakukan perluasan pasar ke segmen industri penunjang infrastruktur.

Pada sektor proyek infrastruktur yang digarap Perseroan, terdapat sejumlah perkembangan usaha baik di proyek Kalija Tahap 2, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, PLTU Tanjung Jati A, dan proyek-proyek yang dikerjakan oleh anak usaha PT Multi Kontrol Nusantara.

Melanjutkan kesuksesan proyek pipa gas transmisi Kalimantan-Jawa (Kalija) Tahap 1 yang mulai beroperasi pada tahun 2014, Perseroan tengah melakukan studi untuk merintis pembangunan secara bertahap jaringan pipa gas ruas Bontang – Banjarmasin yang akan terintegrasi dengan Pipa Gas Transmisi Kalimantan.

Pengembangan berbagai sektor industri di Kaltim dan Kalsel diperkirakan akan melahirkan potensi kebutuhan transportasi gas di kedua propinsi tersebut sebesar hampir 350 MMscfd. Pertumbuhan industri diperkirakan juga akan terakselerasi seiring dengan rencana pembangunan Ibu Kota Negara di wilayah tersebut.

Sementara itu, untuk proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, bekerjasama dengan PT Waskita Toll Road (anak usaha PT Waskita Karya Tbk), Perseroan telah mengoperasikan Seksi I (Junction Cimanggis – On/Off Ramp Jatikarya) dan terhubung dengan tol Cinere-Jagorawi serta Tol Jagorawi. Hingga 30 November 2020 jumlah rata-rata kendaraan yang melalui Seksi I mencapai 24.330 kendaraan per hari. Adapun Seksi II telah mencapai 82% pembebasan lahan dan 70% konstruksi, ditargetkan selesai pada tahun 2021.

Pada proyek PLTU Tanjung Jati A (TJA) 2x660MW, perseroan bekerjasama dengan YTL Jawa Energy BV (anak usaha YTL Corporation Berhad). Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU) dari Pemerintah Indonesia telah diterbitkan.

Konstruksi terus dikerjakan bertahap dengan penyelesaian tower insert 500 kV untuk koneksi dengan grid PLN berlangsung sesuai jadwal. TJA juga telah menunjuk kontraktor EPC dan menyiapkan lahan seluas total 239 Ha di Cirebon untuk proyek ini.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY