Usai Diperiksa Bawaslu, AKP Sulman Aziz Doakan Pemilu Hasilkan Pemimpin Lebih Baik

0
AKP Sulman Aziz. ©2019 Merdeka.com/Aksara Bebey

Pelita.online – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memeriksa mantan Kepala Polsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz selama hampir dua jam terkait klarifikasi tuduhan Polri tidak netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Pemeriksaan perwira menengah itu bersama sejumlah anggota polisi dan perwira dari Polda Jabar yang mendampinginya berlangsung secara tertutup di ruangan lantai dua kantor Bawaslu Garut sejak Kamis (4/4) siang.

Usai pemeriksaan, Sulman Aziz tidak terlalu banyak memberikan keterangan terkait pemeriksaannya itu kepada wartawan yang sudah menunggu sejak awal pemeriksaan.

Sulman menyampaikan bahwa dirinya sudah diperiksa dan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan komisioner Bawaslu Garut.

“Sudah, sudah dijawab,” kata Sulman.

Dalam wawancaranya dengan wartawan Sulman meminta masyarakat untuk mendoakan pesta demokrasi Pemilu 2019 berjalan aman dan damai.

“Doakan saja semoga Pilpres 2019 berjalan aman, damai,” katanya.

Sulman berharap hasil Pemilu 2019 menghasilkan pemimpin yang lebih baik untuk bangsa Indonesia.

“Rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin yang diharapkan oleh rakyat,” katanya.

Terkait apa saja yang ditanyakan Bawaslu, Sulman menyarankan wartawan untuk menanyakan langsung kepada Bawaslu Garut.

“Tanyakan saja ke Bawaslu,” katanya.

Salah satu Komisioner Bawaslu Garut Asep Nurjaman yang memeriksa Sulman Aziz mengatakan, pemeriksaan terhadap mantan kapolsek itu terkait pernyataannya tentang pimpinan Polres Garut yang tidak netral dalam Pilpres 2019, namun akhirnya pernyataan itu dicabut kembali.

Semua hasil pemeriksaan itu, kata dia, akan menjadi bahan pertimbangan dan akan dirapat plenokan untuk penanganan lebih lanjut.

“Semua diklarifikasi, itu akan menjadi bahan pertimbangan, kita akan bahas di rapat pleno,” katanya. Seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, AKP Sulman Aziz telah meralat seluruh ucapannya yang menuding Polri tak netral dalam Pemilu 2019. Ia mengaku emosi dan masih sakit hati lantaran dimutasi atau pindah tugas dari jabatannya sebagai Kapolsek Pasirwangi ke Kanit Seksi Pelanggaran Ditlantas Polda Jabar.

Saat itu, Sulman menuding sebab musabab ia dimutasi karena kedapatan berfoto dengan salah satu tokoh yang kebetulan sebagai panitia deklarasi Prabowo- Sandiaga Uno.

Sulman mengaku memang sengaja meminta berfoto dengan pihak tersebut.

“Memang saya yang minta berfoto. Tapi itu hanya bentuk laporan agar dipercaya saya telah melaksanakan tugas. Dokumentasi itu bentuk laporan saya kepada atasan selain laporan tertulis,” kata Sulman saat dihubungi merdeka.com, Selasa (2/4).

Ia menjelaskan sebagai seorang kapolsek mempunyai tanggung jawab terhadap keramaian yang terjadi di wilayahnya.

“Saya ini kapolsek, saya melayani masyarakat. Masyarakat yang mau mengadakan hajatan keramaian, harus mengajukan izin. Setiap mengundang keramaian masyarakat, tugas kapolsek menyampaikan kepada masyarakat supaya menempuh tahapan-tahapan yang menjadi ketentuan,” jelas Sulman.

Imbauan tersebut, diakui Sulman terlepas dari si punya hajat berasal dari pendukung 01 maupun 02.

“Saya tidak melihat dia dari pihak-pihak mana-mana. Polisi itu milik masyarakat kami harus melayaninya dengan adil dan berpatokan kepada tugas dan tanggung jawab,” tuturnya.

Nasi sudah menjadi bubur. Sulman meminta permasalahan tersebut tak lagi diperpanjang karena ia telah mengaku salah dan meralat seluruh ucapannya yang memojokkan Korps Bhayangkara.

“Saya enggak mau memperpanjang masalah ini. Saya enggak bermaksud apa-apa. Intinya anggota Polri melaksanakan tugas sudah sesuai tugas pokok,” tutupnya.

 

Sumber: Liputan6.com

LEAVE A REPLY