Wika Bidik Pembelanjaan ke UMKM Kembali di Atas Rp 2 Triliun

0

Pelita.online –  Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) Mahendra Wijaya menargetkan, pada tahun 2021 ini jumlah pembelanjaan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa kembali di atas Rp 2 triliun. Angka tersebut seperti yang tersalurkan pada tahun 2019 yang mencapai tepatnya Rp 2,2 triliun. Namun, terjadinya pandemi Covid-19 di tahun 2020 membuat pembelanjaan terhadap UMKM hanya mampu tembus Rp 1,5 triliun.

“Proses bisnis konstruksi tidak bisa lepas dari para pelaku UMKM yang menunjang bisnis tersebut. Harapannya di 2021 kembali meningkat mencapai lebih dari Rp 2 triliun karena infrastruktur yang meningkat sehingga spending kami di UMKM bisa meningkat,” katanya pada webinar “Kebangkitan UMKM untuk Mendorong Perekonomian Nasional”, Senin (18/1/2020).

Acara ini merupakan kerja sama Majalah Investor dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM, serta didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), PT Telkom (Persero) Tbk, PT Askrindo (Persero), PT Jamkrindo (Persero), PT PP (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Sementara dari sisi pelaku, Wika telah menggandeng lebih dari 500 pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Pasalnya, bisnis Wika tersebar di banyak provinsi dan terkait erat dengan pelaku UMKM setempat misalnya saja dalam hal pengadaan material dasar konstruksi seperti pasir, mandor, angkutan, suplai makanan, dan operasional kantor. “Spending UMKM lebih dari 91%, sisanya baru ke perusahaan besar,” sebut Mahendra.

Lebih lanjut sebagai dukungan untuk pengembangan UMKM, perseroan, sambungnya telah memiliki program kemitraan. Di mana, pada tahun 2020 sudah digelontorkan sebesar Rp 27 miliar untuk pengembangan UMKM yang diharapkan bisa mendorong bisnis Wika secara kompetitif. Bahkan, dari program tersebut, Wika telah berhasil menaikkan kelas pelaku UMKM, sebagai contoh ada 20% pelaku mikro yang naik kelas ke skala kecil, dan 17% dari kecil ke menengah.

“Diharapkan dengan adanya pembinaan maka kapasitas UMKM di Indonesia khususnya yang bekerja sama dengan Wika bisa meningkat. Tantangan UMKM dari sisi kualitas, profesionalisme, kemampuan manajerial dan teknologi informasi,” ungkap dia.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY