XL Axiata Singgung soal 5G dan Masa Depan Mobile Gaming di RI

0

Pelita.online – XL Axiata menunggu frekuensi dari pemerintah sebelum menggelar jaringan 5G. Begitu pemerintah menyiapkan frekuensi, XL mengatakan baru bisa mengarahkan industri yang akan menerapkan 5G.

“Kalau 5G tentunya akan lihat perkembangan di Indonesia. Yang pasti kita masih menunggu dari pemerintah untuk frekuensi, dari sana akan diarahkan ke mana industri yang lebih siap,” ujar Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih, di daerah Pati Unus, Jakarta, Senin (16/12).

XL Axiata disebut Tri telah melakukan uji coba 5G pada 2017, 208, dan terakhir pada Agustus 2019.

Dalam kesempatan yang sama, Group Head Commercial GTM XL Axiata, Rahmadi Mulyohartono 5G bisa memberikan efisiensi dari sisi kecepatan data.

“Efisiensi bisa mengantarkan data lebih cepat dibanding 4G. Satu spektrum yang sama bisa mengantarkan data yang lebih cepat,” ujar Rahmadi.

Sebelumnya, Indosat Ooredoo mengatakan jaringan generasi kelima 5G bisa dengan mudah diterapkan di Indonesia. Hanya saja pemerintah belum menyediakan frekuensi untuk menggelar layanan 5G.

“Jadi apa alasan kita belum memulai 5G di sini, sesederhana karena regulator belum siap,” ujar Chief Technology & Information Officer Indosat Ooredoo Dejan Kastelic saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/12).

Ungkap Masa Depan Mobile Gaming

Era 4G disebut-sebut mendorong era gim ponsel (mobile gaming). Jaringan generasi keempat ini telah menawarkan tingkat latensi yang rendah.

Memasuki era 5G, Group Head Commercial GTM XL Axiata, Rahmadi Mulyohartono mengatakan 5G bisa menawarkan pengalaman gim yang berbeda dan merubah konsep-konsep dasar gim mobile.

“Mungkin ke depannya yang akan keluar namanya cloud gaming. tapi kita belum bisa dibahas. Cloud gaming tidak perlu download apa-apa, virtual semua,” ujar Rahmadi di wilayah Pati Unus, Jakarta Selatan, Senin (16/12).

Rahmadi juga turut mengakui 5G akan mendorong inovasi-inovasi baru di ekositem gim mobile. Hal ini berkaca dari kehadiran 4G yang memantik menjamurnya gim mobile.
Era 4G mendorong pengembang gim berlomba-lomba membuat gim untuk meraih ceruk pasar mobile gaming.

“Ke depannya dengan kemampuan 5G yang lebih tinggi mobile game-nya mungkin bentuknya lain. Mungkin virtual reality sudah keluar, augmented reality bisa keluar,” kata Rahmadi.

Membicarakan jaringan 4G XL, Rahmadi mengatakan pihaknya menjaga latensi di angka 100 milidetik untuk menjaga pengalaman gaming pengguna.

Bahkan untuk jaringan 4,5G, latensi XL berada di kisaran 70 milidetik. Kehadiran 5G disebut-sebut bisa menciptakan ekosistem yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

“Latensi itu penting, misal mau tekan tombol attack, tapi server ada di China, berarti harus sampai ke sana dalam waktu berapa milidetik. Kita targetkan kalau di mobile gaming 100 milidetik ke bawah,” ujarnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY