200 Bankir ASEAN Kumpul di Labuan Bajo Bahas Sistem Pembayaran

0

Pelita.Online – Sekitar 200 bankir se-ASEAN membahas program besar integrasi sistem pembayaran dan konektivitas digital antar-bank di wilayah ini. Acara itu digelar lewat “50th Asean Banking Council (ABC) Meeting” di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 30 November 2022 hingga Jumat, 2 Desember 2022.

Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) sebagai anggota ABA bertindak selaku tuan rumah. Pertemuan dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Ketua Umum Perbanas yang juga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, Chairperson of Asean Bankers Association Daw Khin Saw Oo, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, dan Ketua Panitia Pertemuan ABC Taswin Zakaria.

Acara tiga hari itu menyepakati pentingnya konektivitas, integrasi, dan keberlanjutan payment system (sistem pembayaran) yang mampu meningkatkan skala dan kapasitas di level ASEAN. Pertemuan ini juga menitikberatkan pentingnya pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Untuk itu, masing-masing perwakilan dari negara ASEAN akan mengkaji dan menyiapkan regulasi yang memungkinkan terjadinya konektivitas dan integrasi sistem pembayaran antar-negara di wilayah ini.

“Bank Indonesia menyambut baik inisiatif ini. Kami menilai positif karena jika terjadi integrasi dan masing-masing negara terkoneksi akan mudah dalam transaksi perbankan. Kalau hambatan ini ditiadakan akan mampu meningkatkan volume dan transaksi sistem pembayaran di skala ASEAN yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di kawasan,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. Menurut Mahendra, OJK sangat mendukung sistem keuangan yang berkelanjutan, sistem keuangan digital, dan integrasi keuangan di wilayah ASEAN.

“Interkoneksi sistem pembayaran tanpa batas di kawasan ASEAN berpotensi mendukung pengembangan ekonomi, tak hanya di Indonesia tapi juga secara global,” kata dia.

Menurut Mahendra, perlu ada kelompok kerja yang membahas bagaimana visi besar ini bisa diwujudkan bersama-sama. Untuk itu, masing-masing negara perlu mengkaji dan menyiapkan regulasi yang memungkinkan terjadinya konektivitas sistem pembayaran tanpa batas (borderless).

Sedangkan Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik berbagai komitmen yang disepakati dalam ABC Meeting demi keberlanjutan ekonomi di kawasan Asean. Namun, tentunya, kesepakatan tersebut dalam implementasinya harus disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara karena tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara sangat berbeda.

“Kami di Perbanas akan menginisiasi sebuah kelompok kerja untuk mewujudkan payment system yang inklusif di kawasan Asean. Perbanas melihat, terobosan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam menghadirkan sistem pembayaran yang efektif dan efisien, baik melalui QRIS maupun BI Fast, terbilang sukses. Nah, hal ini bisa ditingkatkan skala dan kapasitasnya di level ASEAN,” papar Tiko.

Taswin Zakaria memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para perwakilan dari masing-masing negara maupun asosiasi yang secara aktif mengusulkan dan merumuskan langkah-langkah yang akan diambil untuk merealisasikan berbagai komitmen yang telah disepakati bersama.

“Semoga pertemuan ini bisa menjadi booster dan pemercepat interkoneksi melalui inovasi digital,” tegas Taswin.

Sementara itu, Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat menyambut baik dan karena Labuan Bajo dipilih sebagai tempat berlangsungnya pertemuan bankir Asean. “Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi prioritas di Indonesia. Kehadiran peserta ABC Meeting ke sini turut menjadi pendorong bagi pergerakan roda perekonomian di NTT,” kata Victor.

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY