Ada Insentif PPN Properti, Perumnas Gencar Bidik Milenial dan Gen Z Beli Hunian TOD

0
BeritaSatu Photo/Ruht Semiono Industrri Properti Masih Cerah - Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan perumahan di Tangerang, Kamis (3/2/2022). Pendapatan per kapita masyarakat yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau membuat bisnis properti juga makin bertumbuh.

pelita.online – Perusahaan Umum (Perum) Perumahan Nasional (Perumnas) menyambut baik insentif sektor perumahan berupa pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP). Dengan kemudahan ini, Perumnas akan semakin gencar mengakomodir masyarakat untuk membeli rumah pada 2024.

Adapun kebijakan mengratiskan PPN untuk pembelian rumah hingga Rp 5 miliar ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2023 yang mulai berlaku pada 21 November 2023.

Direktur Pemasaran Perumnas Imelda Alini Pohan mengatakan, insentif pajak tersebut dapat meringankan masyakarat berpendapatan rendah (MBR), khususnya dari kalangan milenial dan gen Z untuk memiliki rumah.

“Tentunya dengan adanya insentif dari pemerintah, harganya tentu jadi lebih turun dong, PPN 11% direlaksasi itu artinya mereka menjadi sangat mudah untuk memiliki rumah. Kami sangat mengakomodir itu dengan program-program kami seperti ‘Gampang Punya Rumah’. Jadi kami meng-encourage masyarakat untuk silakan mulai dari sekarang punya rumah,” kata Imelda, saat ditemui di kantor B-Universe, Selasa (5/12/2023).

Imelda meyakini, insentif ini dapat mendorong minat masyarakat untuk memiliki rumah, hingga akhirnya dapat mengurangi backlog perumahan di Indonesia. Adapun data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan angka backlog perumahan saat ini mencapai 12,7 juta unit.

Hunian TOD bagi Milenial dan Gen Z
Imelda menilai, adanya relaksasi PPN dari pemerintah menjadi momentum bagi Perumnas untuk semakin masif membidik masyarakat muda membeli hunian berkonsep transit oriented development (TOD) garapan Perumnas.

“Jadi sekarang dengan milenial dan gen Z, kita sosialisasikan punya rumah itu gampang, dengan berbagai materi komunikasi yang baru, ada sosial, media campaign jadi kita bilang sekarang ada rumah tidak perlu DP (down payment) loh. Jadi daripada beli kopi atau healing, sekarang uangnya ditahan dan dikonversi untuk cicilan rumah diatur sesuai penghasilan mereka,” jelasnya.

Lewat hunian berkonsep TOD ini, Perumnas menjanjikan berbagai kemudahan sesuai ekspektasi pasar muda yang ingin rumah sederhana, tetapi berfasilitas lengkap serta dekat dengan aktivitas sehari-hari.

“Makanya kami menciptakan TOD atua hunian berada di atas lahan KAI, sehingga mereka tinggal turun ke bawah, mereka bisa beraktivitas menggunakan KRL menuju pusat kota dengan harga murah dengan waktu tempuh yang cepat,” kata Imelda.

Apalagi, di tengah kemacetan dan polusi Jakarta yang semakin tinggi. “Di bawah fasilitas crowd floor yang sangat ramai kemudian aktivitas publik di ruang terbuka, dan smart home, itu semakin membuat daya tarik untuk membeli rumah semakin tinggi,” lanjutnya.

Target Pendapatan Perumnas
Lebih lanjut, Imelda menyampaikan, dengan adanya insentif dari pemerintah, pendapatan Perumnas juga akan semakin moncer. Perumnas menargetkan pada kuartal III 2023 pertumbuhan pendapatan naik 26% dari periode sama 2022 sebesar Rp 1,04 triliun. Optimisme ini berkaca pada pengalaman pada 2021 dan 2022 saat pemerintah memberikan insentif serupa.

“Program yang sama juga pernah diterapkan pada tahun 2021 dan 2022 itu keliatan meningkatkan pertumbuhan pendapatan. Kami harapkan pada tahun ini di kuartal III pun pertumbuhan pendapatan Perumnas itu 26% secara year on year,” tuturnya.

Sementara untuk 2024 mendatang, Imelda membeberkan Perumnas menargetkan pendapatan akan tumbuh lebih tinggi di atas 30%. “Kita berharap growth-nya akan lebih tinggi daripada sekarang. Mungkin di atas 30%,” tukasnya.

sumber : beritasatu.com

 

LEAVE A REPLY