Adira Finance Akuisisi Piutang Pembiayaan Konsumen U Finance Rp 704,04 Miliar

0

Pelita.online – PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) membeli piutang pembiayaan konsumen PT U Finance Indonesia (UFI) senilai Rp 704,04 miliar. Pembelian piutang ini untuk mendukung kegiatan usaha Adira Finance.

Berdasarkan keterbukaan informasi pada Selasa, (20/4/2021), pada 16 April 2021, Adira Finance membeli 15.038 piutang konsumen UFI karena berkembangnya usaha perseroan. Ada pun UFI masih merupakan perusahaan terafiliasi dengan Adira Finance.

“Adira Finance dan UFI merupakan perusahaan terafiliasi sehingga transaksi yang dilakukan termasuk transaksi afiliasi,” jelas manajemen.

Dalam strukturnya, UFI merupakan anak usaha dari MUFG Bank dengan kepemilikan 84,69%. Sementara MUFG Bank adalah induk usaha dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang merupakan induk usaha dari Adira Finance.

Dengan adanya transaksi ini, Adira Finance berharap bisa menambah aset perseroan. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini berdampak pada penjualan produk otomotif sepanjang 2020.

Transaksi ini juga diharapkan bisa menambah jumlah mitra dan konsumen Adira Finance. “Selain itu juga bisa menambah jaringan dalam memperkuat pangsa pasar perseroan,” tulis manajemen.

Tahun ini, Adira Finance membidik pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 20-30% menjadi Rp 24 triliun. Proyeksi tersebut didukung pertumbuhan yang merata dari seluruh lini pembiayaan.

Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, pihaknya optimistis kinerja tahun ini bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung kinerja tahun ini.

Strategi itu adalah dengan memperkuat dan meningkatkan pangsa pasar di bisnis otomotif melalui berbagai program penjualan yang menarik bagi nasabah.

Kemudian, Adira Finance juga memperluas usaha pada bisnis non-otomotif (produk multiguna, dan fee based income dan lain-lainnya), mempercepat investasi dalam digitalisasi dan inisiatif yang berpusat pada customer centric, dan menyederhanakan proses menjadi lebih sederhana, cepat dan efisien.

Sementara hingga akhir 2020, Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 18,6 triliun atau menurun 51% dari pencapaian tahun sebelumnya. Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing menurun sebesar 46% dan 52%.

Karena itu, pangsa pasar perseroan pada segmen mobil dan sepeda motor juga ikut menurun masing masing menjadi 4,1% dan 9,5% pada 2020.

“Kami juga lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi pembiayaan baru pada tahun lalu untuk menghadapi peningkatan risiko kredit,” kata dia.

Di samping itu, perseroan turut berpartisipasi dalam program restrukturisasi kredit pemerintah bagi konsumen yang terkena dampak langsung pandemi Covid-19. Hingga akhir Desember 2020, Adira Finance merestrukturisasi 827 ribu kontrak pinjaman atau sekitar Rp 18,9 triliun.

Restrukturisasi ini mewakili sekitar 35% dari piutang yang dikelola per Februari 2020. Seiring waktu, sekitar 80% dari pinjaman nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya.

Hafid menambahkan, sampai akhir 2020 rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tercatat di level 1,9% dan diproyeksi sedikit meningkat di tahun ini. “Proyeksi NPL tahun ini kami targetkan sedikit di atas 2%. Karena kami melihat situasinya memang sudah membaik tetapi memang masih akan sedikit meningkat,” imbuh dia.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY