Cerita Penemu Sein Mobil Bukan dari Kalangan Otomotif

0

Pelita.Online, Jakarta — Sebelum semudah menggeser tuas di leher kemudi untuk menyalakan sein, dahulu cara orang memberi sinyal saat ingin membelok yaitu dengan menjulurkan tangan ke luar. Ada beberapa cerita tentang pencipta sein, salah satunya melibatkan sosok aktris pada era awal Hollywood.

Sein merupakan perangkat pada kendaraan yang berguna untuk memberikan sinyal kepada pengguna jalan lain ingin membelok. Pada era modern, sein dipahami secara internasional berupa lampu berwarna kuning yang dipasang di sisi luar kendaraan hingga bisa dilihat dari depan, samping, dan belakang.

Sein menjadi salah satu bagian dari sistem komunikasi antar pengemudi yang sanggup menjadi solusi kebingungan di jalanan.

Bila melihat ke lembaran sejarah lampu sein, penciptanya bukan berasal dari tangan insinyur bidang otomotif. Sein ada berkat penemuan Florence Lawrence, seorang aktris pertama pada industri film dunia.

Lawrence yang sudah menjadi bintang di 300 film sejak 1906 merupakan pecinta otomotif. Dia sangat mencintai mobilnya sendiri yang dia anggap seperti manusia.

Melansir Historic Vehicle, setelah belajar banyak tentang mobil, Lawrence mulai menunjukan penemuan sinyal membelok pada 1914. Sistem yang dia ciptakan yakni mekanisme sinyal membelok berupa bendera di bemper yang bisa naik turun menggunakan tombol pencet.

Cerita Lawrence di dunia otomotif tidak hanya sampai di situ. Dia juga mengembangkan perangkat lain, yaitu petunjuk mobil berhenti yang kita kenal sekarang sebagai lampu rem.

Tidak seperti rem sekarang berupa lampu berwarna merah, sistem ciptaan Lawrence yaitu lambang “stop” yang bakal keluar di belakang mobil bila pedal rem diinjak.

Ide Lawrence sederhana, namun itu yang menjadi cikal bakal perkembangan dunia otomotif hingga sekarang. Meski berjasa, nama Lawrence kurang terkenal dalam dunia otomotif lantaran penemuannya tidak pernah sampai menjadi paten.

Lawrence tidak bisa mengikuti jejak ibunya yang mematenkan pembersih kaca depan mobil elektrik pertama pada 1918 juga demikian. Sang ibu pernah berusaha mematenkan ide sein Lawrence, namun terlambat karena sudah ada perusahaan lain yang mengklaim desain serupa.

New York Times menyebut ada banyak orang yang mematenkan penemuan cikal bakal sein, salah satunya Edgar Walz Jr pada 1925. Walz mematenkan lampu dengan panah dan lampu rem.

Kemudian ada juga Joseph Bell pada akhir 1930-an yang pertama mematenkan lampu berkedip. Pada 1939, produsen otomotif Amerika Serikat Buick juga mematenkan sein sebagai perlengkapan standar mobil.

Lampu sein berupa sistem elektrik dengan lampu berkedip baru tenar pada pertengahan 1950-an dan terus diperbarui hingga sekarang.

Lampu sein kini juga punya fungsi lain, yaitu sebagai lampu hazard. Saat lampur hazard aktif berarti semua lampu sein menyala bersamaan secara bersamaan. Biasanya saklar lampu hazard dibuat terpisah dari lampu sein, berbentuk kotak dengan logo segitiga merah.

Penjelasan auto.howstuffworks.com, lampu hazard adalah fitur kendaraan yang berguna sebagai bentuk komunikasi dengan pesan “lihat aku” atau “perhatikan aku”. (ryh/fea)

Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY